Perkembangan dunia perbankan di Indonesia pada awal tahun 90-an mengalami keadaan yang cukup menggembirakan. Setelah dikeluarkannya paket deregulasi oleh pemerintah yaitu Paket Oktober 1988 yang memberikan kemudahan dalam prosedural pendirian bank, pertumbuhan jumlah bank dan kantor-kantor cabangnya mengalami pertambahan yang sangat cepat.
Situasi booming bank-bank baru tersebut menimbulkan iklim yang kompetitif antara bank yang satu dengan yang lainnya Dampak persaingan tersebut sangat terasa oleh masyarakat dengan ditawarkannya produk dan jasa perbankan yang menggiurkan seperti menjanjikan bonus, hadiah langsung dan jenis-jenis pelayanan lainnya sehingga terjadi pergeseran misi perbankan dari "Banking Oriented" menjadi "Customer Oriented".
Masing-masing bank berusaha untuk dapat menjaring nasabah lebih banyak, dan bank berusaha untuk dapat lebih memperhatikan sekaligus memenuhi tuntutan kebutuhan nasabahnya diantaranya kemudahan dalam permohonan sekaligus pencairan kredit, kemudahan bertransaksi seperti tidak perlu antri terlalu panjang, dapat mengambil uang kapan saja dan dimana saja atau dengan perkataan lain tidak perlu harus ke kantor cabang tempat nasabah membuka rekening dan lain sebagainya.
Kemudahan bertransaksi inilah kiranya yang melatarbelakangi dibutuhkannya suatu alat yang dapat menggantikan peran Teller dalam melayani nasabah di luar jam kerja (office hour).
Dunia teknologi yang ada pada saat ini didominasi oleh perkembangan teknologi komputer dan informasi. Beberapa perangkat peralatan dan aplikasi penunjang operasional perbankan dikontrol oleh komputer seperti passbook printer, dan validasi printer , sistem aplikasi perbankan serta alat berteknologi tinggi yang mampu menggantikan t-ugas Teller yaitu Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Mesin ini secara umum dapat mengatasi kendala waktu yang sering ditemui oleh nasabah dalam bertransaksi dan dapat melayani secara interaktif kepada nasabah.
Beberapa transaksi yang dapat dilayani selain penarikan tunai yaitu irtformasi saldo, transfer yang meliputi transfer untuk pernbayaran berbagai macaw tagihan sepeiti PAM, PLN, dan kartu kredit.
Kemudahan yang ditawarkan oleh ATM tersebut mendorong bank untuk dapat menginvestasikan sebagian dana yang dimiliki bagi pengadaan ATM di bank masing-masing. Selain karena kemudahannya dalam bertransaksi, masyarakatpun cenderung untuk menjadi nasabah bank yang memiliki ATM karena menganggap bahwa bank yang memiliki ATM lebih canggih, modern dan mengikuti trend teknologi.
Investasi ATM ini tentunya sangat besar karena harga ATM itu sendiri yang mahal , diperlukan pula peralatan komputer dan jalur komunikasi yang cukup rumit sebagai pusat kontrol.
Selain itu, bank yang bersangkutan perlu menyiapkan sumber daya manusia yang profesional untuk mengelola secara optimal. Pemeliharaan ATM juga memerlukan dana yang tidak sedikit, hal ini mengingat besarnya volume transaksi yang dilakukan masyarakat melalui ATM cukup besar dan komunikasi antara ATM dan pusat kontrol yang harus terjaga sepanjang waktu menyebabkan mesin harus dalam keadaan selalu siap.
Apabila terjadi gangguan sedikit saja, efeknya akan sangat mempengaruhi kepercayaan nasabah yang menggunakan mesin tersebut. Masyarakat akan menjadi enggan menggunakan ATM karena ternyata malah merugikan nasabah, contoh kasus yang sering terjadi adalah nasabah sudah memasukkan mengetikkan sejumlah tertentu nilai nominal pada mesin ATM tetapi mesin salah mengeluarkan uang atau bahkan gagal sama sekali untuk mengeluarkan uang yang diminta, padahal saldo sudah terupdate di pusat pengolahan data.
Akibatnya, complain atau keluhan bertubi-tubi datang ke bagian pelayanan bank yang bersangkutan. Tentunya hal ini tidak diinginkan oleh bank.
Selengkapnya silahkan Download Link Berikut :
Situasi booming bank-bank baru tersebut menimbulkan iklim yang kompetitif antara bank yang satu dengan yang lainnya Dampak persaingan tersebut sangat terasa oleh masyarakat dengan ditawarkannya produk dan jasa perbankan yang menggiurkan seperti menjanjikan bonus, hadiah langsung dan jenis-jenis pelayanan lainnya sehingga terjadi pergeseran misi perbankan dari "Banking Oriented" menjadi "Customer Oriented".
Masing-masing bank berusaha untuk dapat menjaring nasabah lebih banyak, dan bank berusaha untuk dapat lebih memperhatikan sekaligus memenuhi tuntutan kebutuhan nasabahnya diantaranya kemudahan dalam permohonan sekaligus pencairan kredit, kemudahan bertransaksi seperti tidak perlu antri terlalu panjang, dapat mengambil uang kapan saja dan dimana saja atau dengan perkataan lain tidak perlu harus ke kantor cabang tempat nasabah membuka rekening dan lain sebagainya.
Kemudahan bertransaksi inilah kiranya yang melatarbelakangi dibutuhkannya suatu alat yang dapat menggantikan peran Teller dalam melayani nasabah di luar jam kerja (office hour).
Dunia teknologi yang ada pada saat ini didominasi oleh perkembangan teknologi komputer dan informasi. Beberapa perangkat peralatan dan aplikasi penunjang operasional perbankan dikontrol oleh komputer seperti passbook printer, dan validasi printer , sistem aplikasi perbankan serta alat berteknologi tinggi yang mampu menggantikan t-ugas Teller yaitu Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Mesin ini secara umum dapat mengatasi kendala waktu yang sering ditemui oleh nasabah dalam bertransaksi dan dapat melayani secara interaktif kepada nasabah.
Beberapa transaksi yang dapat dilayani selain penarikan tunai yaitu irtformasi saldo, transfer yang meliputi transfer untuk pernbayaran berbagai macaw tagihan sepeiti PAM, PLN, dan kartu kredit.
Kemudahan yang ditawarkan oleh ATM tersebut mendorong bank untuk dapat menginvestasikan sebagian dana yang dimiliki bagi pengadaan ATM di bank masing-masing. Selain karena kemudahannya dalam bertransaksi, masyarakatpun cenderung untuk menjadi nasabah bank yang memiliki ATM karena menganggap bahwa bank yang memiliki ATM lebih canggih, modern dan mengikuti trend teknologi.
Investasi ATM ini tentunya sangat besar karena harga ATM itu sendiri yang mahal , diperlukan pula peralatan komputer dan jalur komunikasi yang cukup rumit sebagai pusat kontrol.
Selain itu, bank yang bersangkutan perlu menyiapkan sumber daya manusia yang profesional untuk mengelola secara optimal. Pemeliharaan ATM juga memerlukan dana yang tidak sedikit, hal ini mengingat besarnya volume transaksi yang dilakukan masyarakat melalui ATM cukup besar dan komunikasi antara ATM dan pusat kontrol yang harus terjaga sepanjang waktu menyebabkan mesin harus dalam keadaan selalu siap.
Apabila terjadi gangguan sedikit saja, efeknya akan sangat mempengaruhi kepercayaan nasabah yang menggunakan mesin tersebut. Masyarakat akan menjadi enggan menggunakan ATM karena ternyata malah merugikan nasabah, contoh kasus yang sering terjadi adalah nasabah sudah memasukkan mengetikkan sejumlah tertentu nilai nominal pada mesin ATM tetapi mesin salah mengeluarkan uang atau bahkan gagal sama sekali untuk mengeluarkan uang yang diminta, padahal saldo sudah terupdate di pusat pengolahan data.
Akibatnya, complain atau keluhan bertubi-tubi datang ke bagian pelayanan bank yang bersangkutan. Tentunya hal ini tidak diinginkan oleh bank.
Selengkapnya silahkan Download Link Berikut :
- a.Cover_Konsep_Pengoprasian_Anjungan_Tunai_Mandiri.pdf
- b.Kata_Pengantar_Konsep_Pengoprasian_Anjungan_Tunai_Mandiri.pdf
- c.Daftar_Isi_Konsep_Pengoprasian_Anjungan_Tunai_Mandiri.pdf
- d.Bab_1_Pendahuluan.pdf
- e.Bab_II_Pengenalan_Automated_Teller_machine.pdf
- f.Bab_III_Operasional_ATM .pdf
- g.Bab_IV_Screen_Table.pdf
- h.Daftar_Pustaka_Konsep_Pengoprasian_Anjungan_Tunai_Mandiri.pdf
- i.Lampiran.pdf
- j.Full Paper.pdf
Jadikan setiap Postingan untuk ajang DISKUSI dan saling BERBAGI agar ilmu anda semakin berkembang dan berguna bagi orang lain.
Gunakan Kolom Komentar di bawah ini untuk menyampaikan PENDAPAT/ OPINI sebagai bentuk partisipasi untuk mencerdaskan bangsa.
Anda Akan Menyukai ini :
Literatur Ekonomi | Ekonomi Mikro | Buku Komputer | Buku Gratis | Kumpulan Buku | Contoh Makalah | Makalah Management | Makalah Manajemen | Ekonomi Islam | Ilmu Ekonomi | Sistem Ekonomi Indonesia | Free Novels | Novel Melayu | Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi | Buku Akuntansi | Dasar Akuntansi | Jurnal Akuntansi | Artikel Akuntansi | Laporan Keuangan Perusahaan Jasa | Skripsi Akuntansi | Sistem Informasi Manajemen | Artikel Manajemen | Manajemen Sumber Daya Manusia | Manajemen Pemasaran | Konsep Dasar Manajemen | Cerpen Indonesia | Cerpen Remaja | Cerpen Cinta | Novel Cerpen | Motivasi Diri | Politik Amerika | Psikologi Anak | Psikologi Sosial | Psikologi Pendidikan | Psikologi Remaja | Pengertian Psikologi | Artikel Ekonomi
0 komentar:
Post a Comment