Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Thursday, January 26, 2012

Latar Belakang Dan Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis - Bagian II

Thursday, January 26, 2012
2. Elemen-elemen komunikasi

Murphy menyatakan elemen komunikasi adalah :
a. Sender-write, speker, encoder ( pengirim, penulis, pembicara, pembuat pesan )
b. Message ( pesan )
c. Medium-letter, memo, report, speech, chart, etc ( media surat, memo, laporan, materi pembicaraan, peta dan sebagainya )
d. Receiver-reader, listener, perceiver, decoder ( penerima, pembicara, pendengar, pengamat )

Seseorang pengirim komunikasi ( sender ), apakah ia melakukannya dengan menulis pidato, ini sangat tergantung kepada tujuan. Dan seseorang sender itu harus menjadi encoder, mencoba memilih simbol, atau kata-kata yang dapat dimengerti oleh penerima agar ia dapat menerimanya secara bermakna. Simbol -simbol ini dapat berbentuk ekspresi wajah, bersalaman, gerakan badan, penampilan dan sebagainya. Apa yang diterima oleh penerima belum tentu dimengerti oleh penerima. Jika penerima tidak dapat menerimanya secara benar maka dalam hal ini terjadi miskomunikasi. Oleh sebab itu gagal atau berhasilnya komunikasi yang telah dilakukan ditentukan oleh balikan feedback) yang diterima. Mengenai medium yang akan digunakan sangat tergantung pada hubungan antara sender dan receiver. Apakah yang akan diberi komunikasi itu bawahan, atasan, langganan, mahasiswa dan sebagainya. Kertas surat misalnya yang akan digunakan untuk bawahan pasti berbeda dengan kertas surat digunakan untuk atasan.

3. Motivasi untuk komunikasi

Orang mencoba mencari informasi dan berkomunikasi karena didorong oleh motivasi untuk :
a. Mengurangi ketidakpastian
Seringkali kita merasa kurang paham, kurang pengetahuan tentang segala sesuatu. Oleh sebab itu mendorong kita untuk mencari informasi dan berkomunikasi dengan orang lain atau dengan apa yang dapat memberi informasi tentang apa yang kita butuhkan. misalnya kita ingin tahu suatu barang maka sebagai konsumen kita akan bertanya pada penjual.
b. Memecahkan masalah
Karena kurang informasi dan komunikasi maka selalu timbul keraguan sehingga tidak dapat mengambil keputusan dalam memecahkan suatu masalah misalnya barang yang mana yang akan dibeli karena banyak barang yang serupa.
c. Meningkatkan keyakinan
Komunikasi sangat diperlukan untuk meningkatkan keyakinan, apa yang sudah kita ketahui. Para calon konsumen sudah banyak mengetahui tentang kosmetik misalnya. Konsumen ini masih mencari informasi guna meningkatkan, memastikan ( konfirmasi ) keyakinannya.
d. Kontrol situasi
Berhubung adanya situasi baru bagi calon konsumen terhadap barang mode baru, nampaknya bisa membingungkan maka mereka memerlukan komunikasi dengan para penjual yang dapat memberi informasi. Dengan demikian is dapat mengontrol situasi yang sedang berjalan guna mengarahkan langkah apa yang akan ditempuh.
e. Balikan ( feedback )
Kebutuhan akan komunikasi dirasakan sebagai balikan dari apa yang dirasakan sudah berjalan lancar. Dengan adanya balikan maka komunikasi yang berjalan selama ini dapat diperbaiki seandainya ada hal-hal yang kurang baik.

C. TUJUAN KOMUNIKASI

Yang menjadi tujuan dari setiap proses komunikasi adalah :
a. Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang yang disampaikan, dengan maksud apa yang kita sampaikan itu dapat dimengerti oleh komunikan dengan sebaik-baiknya sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksudkan.
b. Merangsang pemikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsang yang is terima, supaya gagasan tersebut dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasif, bukan memaksakan kehendak.
c. Melakukan suatu tindakan yang selaras sebagaimana diharapkan dengan adanya penyampaian pesan tersebut yaitu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan, kegiatan yang dimaksud disini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk melakukannya.
d. Memahami orang lain, kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkan, jangan mereka menginginkan kemauannya.
Jadi nyatalah pada kita bahwa setiap proses komunikasi pasti mempunyai tujuan yang tertentu yaitu mempengaruhi komunikan atau penerima pesan untuk bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator atau pemberi pesan, mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan setiap kali kita bermaksud mengadakan komunikasi maka kita perlu meneliti apa yang menjadi tujuan kita.

Tujuan kita tersebut :
1. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu kepada orang lain. Ini dimaksudkan apakah kita menginginkan supaya orang lain mengerti dan dapat memahami apa yang kita maksudkan.
2. Apakah kita ingin supaya orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. Dalam hal ini tentunya cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan diatas.
3. Apakah kita ingin supaya orang lain tersebut mengerjakan sesuatu atau supaya mereka mau bertindak.

Dengan menyadari kenyataan tersebut diatas maka pada dasarnya komunikasi merupakan kepentingan baik fihak komunikator maupun fihak komunikan. Untuk itu terciptanya KOMUNIKASI DUA ARAH / TIMBAL BALIK penting artinya.

Untuk mencapai hasil komunikasi yang diharapkan dan untuk menghindarkan hal-hal yang mudah menghambatnya, maka perlu diketahui prinsip-prinsip komunikasi adalah :
1. Prinsip " Hilang dalam perjalanan " ( Principle of line loss )
Prinsip ini mengatakan bahwa efektivitas suatu komunikasi condong berubah menurut jaraknya. Artinya makin banyak orang campur tangan dan makin jauh jarak komunikator dengan komunikan maka makin besar kemungkinannya bahwa maksud dan pesan komunikan itu diputar balikkan ditunda atau dihilangkan. Hal demikian disebabkan oleh sifat manusia pada umumnya yang subyektif, dimana masing-masing otak dan lidah orang yang meneruskan komunikasi cenderung merubah atau melemahkannya sehingga keluar dari makna pesan semula.
2. Prinsip " Himbauan emosional " ( Principle of Emotional Appeal )
Himbauan emosi ( appeal to emotion ) lebih cepat dikomunikasikan daripada himbauan pada akal pikiran ( appeal to reason ). Maksudnya ialah bahwa agar komunikan mengerti makna pesan perlu dicari ( gantungan emosi ). Gagasan atau idea akan lebih didengar dan dimengerti orang kalau dihubungkan dengan kepentingan pribadi komunikan.
3. Prinsip Aplikasi ( Principle of Aplication )
Makin banyak suatu cara komunikasi dipraktekkan, maka makin banyak dimengerti dan dikenangkannya. Manusia bersifat lupa sehingga oleh karenanya agar pesan atau informasi terikat dalam ingatan orang ( selalu diingat ), perlu diulang-ulang. Pengulangan ini dapat menimbulkan daya kenang pada komunikan dan mengurangi kemungkinan perubahan maknanya. Tentu saja harus dijaga jangan sampai membosankan. Didalam hidup manusia maka informasi mempunyai peranan yang penting, 90 % kegiatan manusia dilakukan dengan berkomunikasi. Didalam komunikasi maka terjadilah sebenarnya proses penyesuaian diri manusia dengan situasinya, sebagaimana juga usaha untuk menguasai keadaan , karena itulah maka manusia berkomunikasi.

Informasi adalah nama untuk kegiatan pengawasan terhadap apa yang ditukar menukar dengan dunia luar, sehingga kita dapat menyesuaikan diri terhadapnya dan berdasarkan informasi tersebutmemang merasakan bahwa penyesuaian terjadi karenanya. Selanjutnya bahwa proses penyesuaian diri adalah sebenarnya penggunaan kegiatan komunikasi dalam arti menggunakan dan menerima informasi. Jadi betapa pentingnya proses penerimaan dan pengiriman informasi untuk hidup manusia lebih-lebih dalam komunikasi bisnis atau dunia usaha.

D. KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI

Bertitik tolak dari pada pengertian komunikasi maka kita dapat mengetahui bahwa variabel atau komponen komunikasi meliputi :
a. Komunikator / Communication yaitu subyek yang menerima pesan / informasi atau berita.
b. Komunikan / Communicate yaitu subyek yang menerima / dituju berita yang dikirimkan
c. Pesan / berita / warta ( message )
d. Respon / response yaitu tanggapan
e. Media / tool / technology yaitu alat yang dipergunakan untuk menyampaikan warta / pesan.
Selanjutnya tingkat keberhasilan suatu komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor atau variabel tersebut diatas. Sudah barang tentu harapan kita adalah komunikasi yang kita laksanakan merupakan komunikasi yang effisien dan baik. Komunikasi yang baik pada umumnya mempunyai ciri :
a. pesan yang disampaikan jelas
b. penerimaan warta dalam situasi yang tepat / siap c. cara yang digunakan effisien

Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :




Contoh :
Kita menyampaikan suatu pesan kepada rekan sambil berjalan. Cara ini mudah atau murah akan tetapi belum effisien, sebab bisa-bisa terjadi tujuan daripada pesan kita ternyata belum dimengerti oleh teman kita itu. Komponen tersebut diatas adalah merupakan suatu kesatuan yang utuh di dalam proses komunikasi. Keberhasilan suatu komunikasi acapkali ditentukan sejauh mana ketiga komponen itu serasi dan selaras satu sama lain atau dengan rumusan lain berhasilnya suatu komunikasi yaitu apabila komunikasi bertindak sesuai dengan isi informasi, berita, pesan dari komunikator. Hal ini banyak tergantung :
1. Unsur manusia dengan pengaruh kompleksitas latar belakang sosial budaya.
2. Kebutuhan, minat, relevansi informasi, berita atau pesan bagi komunikan.
3. Ketetapan atau kesesuaian penggunaan media, alat, saluran dan metode atau cara penyampaian informasi, berita atau pesan dari komunikator.

Dengan demikian maka di dalam komunikasi atau usaha memberitahukan atau menyebarkan informasi, berita atau pesan agar isinya oleh orang lain, ketiga komponen diatas perlu dipertimbangkan sebagai variabel-variabel yang akan banyak berpesan terhadap keberhasilan komunikasi.

Secara lebih lengkap komponen-komponen itu sebagai suatu proses, yaitu siapa ( who ), mengatakan apa ( says what ), dalam saluran mana ( in which channel ), kepada siapa ( to whom ) dengan pengaruh bagaimana ( which what effect ) ?

Dari rumusan ini , hal yang paling penting dipethatikan untuk mengukur keberhasilan proses komunikasi adalah mengetahui bagaimana pengaruhnya kepada komunikan (with what effect) . Hasil suatu komunikasi sering ditentukan pula oleh beberapa faktor seperti situasi (subyektif dan obyektif), kebutuhan pribadi ( personal need ), komunikator dan komunikan seperti telah disebutkan diatas. Selain dari itu juga tuntutan-tuntutan masyarakat terhadap seseorang ataupun harapan pribadi dari masyarakatnya (social needs).

Lanjut Ke Latar Belakang Dan Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis - Bagian III

Sebelumnya :
Latar Belakang Dan Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis - Bagian I


Jadikan setiap Postingan untuk ajang DISKUSI dan saling BERBAGI agar ilmu anda semakin berkembang dan berguna bagi orang lain.

Gunakan Kolom Komentar di bawah ini untuk menyampaikan PENDAPAT/ OPINI sebagai bentuk partisipasi untuk mencerdaskan bangsa.



Anda Akan Menyukai ini :

0 komentar:

Post a Comment

 

Komentar

Postingan Terakhir