E. KOMUNIKASI TATAP MUKA
Tujuan daripada komunikasi tatap muka antara lain :
1. mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah
2. mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam menyelesaikan masalah.
3. mengerti tentang komponen-komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik.
4. mempelajari teknik-teknik pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik.
5. dapat mengembangkan keterampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka.
Kebanyakan organisasi sekarang pimpinan mengadakan perjanjian waktu dan energi komunikasi tatap muka dengan pegawai-pegawainya. Komunikasi satu lawan satu memerlukan keterampilan, termasuk penilaian penampilan mereka, pengarahan, dan teguran.
Komunikasi tatap muka ini sangat penting dalam berkomunikasi di bisnis walaupun menulis memo pada pegawai mungkin lebih teliti dan efisien, hal ini tidak berarti banyak dalam rapat kebutuhan pegawai. Bagian ini akan dimulai dengan mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari komunikasi tatap muka, akhirnya secara spesifik di dalam situasi komunikasi tatap muka akan sering mengeluarkan pendapat-pendapat. Ada beberapa keuntungan atau alasan untuk menggunakan komunikasi tatap muka.
Keuntungan tatap muka adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap arti yang tersimpan. Sering terjadi kesulitan berkomunikasi dengan merasakan dan menilai maupun menulis atau tertulis. Membaca diantara baris sering tidak tentu. Berkomunikasi dengan tatap muka akan mengajak anda untuk berkesempatan membaca isyarat, expresi wajah, gerak tangan, tekanan suara dan lain-lain. Isyarat satu mampu menilai dalam membantu anda untuk memahami kemampuan dan kepentingan kebutuhan karyawan. Inovasi atau dorongan dan nilai-nilai, jika anda ingin mencari apakah diantara pegawai anda tertarik untuk meningkatkan kariernya, itulah kegunaan komunikasi tatap muka atau komunikasi langsung yang akan memberi anda arti atau informasi yang bebas lebih daripada pesan tertulis dan membantu anda untuk memahami motivasi karyawan. Menjadikan karyawan merasa penting, pegawai atau karyawan mempunyai perasaan pribadi, kebutuhan dan dorongan-dorongan . Setiap organisasi dalam berkomunikasi tatap muka meningkatkan dan mempunyai arti penting bagi perasaan mereka.
Kerugian komunikasi tatap muka adalah memerlukan waktu yang lama. Diskusi para pegawai membutuhkan dua cara yaitu motivasi dan promosi di mana keduanya memerlukan waktu. Kadang-kadang kita berdiskusi merencanakan dalam menggunakan waktu yang singkat dan waktu yang lama, issue secara tidak sadar mungkin sering membawa kita emosi. Secara alamiah dan spontan komunikasi tatap muka sering menghasilkan kepentingan dan kesulitan yang mengakibatkan berlalunya waktu percuma.
Hal ini menghendaki keahlian. Semua situasi komunikasi bisnis menghendaki keterampilan, tetapi komunikasi tatap muka menghendaki keterampilam khusus untuk sukses. Sejak peranan tatap muka digunakan dalam perjanjian untuk menyelesaikan manajemen secara objek, pimpinan sering mengangkat mereka karena mereka adalah manusia dan bisa berbicara, mereka bisa sukses karena berkomunikasi dengan pegawai.
Komunikasi tatap muka menghendaki keterampilan komunikasi, mendengarkan secara efektif, dan menangani konflik dan reaksi negatif. Semua memerlukan keterampilan perjanjian, begitu banyak latihan, seminar untuk memperbaiki keterampilan ,pengawas memerlukan waktu dalam mengembangkan keterampilan pada saat-saat ini.
Jika anda memberikan tindakan evaluasi, mengarahkan sesuatu interview untuk seleksi atau hanya mendengankan masalah pegawai, anda harus mempertimbangkan beberapa komponen yang penting yaitu, keterbukaan, kepercayaan, pendorong dan tujuan kegiatan yang jelas. Karakteristik-karakteristik ini menggambarkan iklim komunikasi ideal face to face, dengan memahami setiap komponen ini dan kontribusinya kepada iklim komunikasi ideal.
Tanpa pertukaran pikiran antara penyelia atau supervisor dengan pegawai sangat sulit untuk mendapatkan tujuan kerja. Manajer sering mendapatkan tujuan kerja. Manajer sering membutuhkan kritik dari pegawainya, semakin iklim terbuka maka semakin suka pegawai membagi informasinya. Mengarahkan komunikasi atau face to face dengan pegawai adalah lebih mudah ketika hubungan ditandai oleh suatu kepercayaan yang tinggi. Pegawai yang tidak mempercayai penyelia mereka cenderung untuk bertahan, mengelak, dan mungkin agresif dalam tingkah laku mereka. Semakin percaya dalam berhubungan maka semakin mengingat pergaulan dan penyelia dalam pertukaran informasi yang bebas.
Karakteristik iklim komunikasi ideal lebih berorientasi pada tingkah laku, juga karakteristik tersebut lebih mempertimbangkan dengan dimensi hubungan tingkah laku penyelia dan pegawai. Karakteristik terakhir, tujuan kerja yang jelas berarti lebih spesifik atas tugas atau kerja yang butuh diselesaikan.
Ketika anda menata tujuan kerja yang jelas untuk pegawai, tugas anda dalam manajemen menjadi lebih mudah. Pegawai yang mengetahui apa yang diharapkan dari mereka lebih termotivasi untuk tampil lebih baik. Dalam membangun tujuan kerja yang jelas anda harus yakin bahwa tujuan anda mempunyai dua kualitas, yaitu pertama mereka dapat diukur. Anda harus dapat mengukur apakah pegawai telah sukses atau belum dalam memenuhi suatu tujuan. Karakter pribadi seperti dapat dipercaya, ketergantungan, dan tingkah laku yang baik adalah sulit untuk diukur. Jagalah tujuan kerja yang baik.
Kedua, tujuan anda harus dapat diamati. Anda dapat mengamati suatu tujuan, mungkin itu bukan bagian dari kontrak anda dengan pegawai anda. Ingat orientasi tujuan kerja anda dan fokuskan pada tugas yang kamu dapat amati. Hal ini dapat membuat evaluasi anda objektif dan menolong untuk mengurangi kebertahanan karena adanya interprestasi dari yang lainnya. Karakteristik dari komunikasi ideal, keterbukaan, kepercayaan, pendorong dan tujuan kerja yang jelas dapat menolong anda mengembangkan komunikasi tatap muka anda.
Sukses dengan yang satu penyelia atau supervisor akan mengatasi situasi yang terduga tergantung pada seberapa besar kemampuan penyelia atau supervisor untuk terbuka, mempercayai, dan orientasi tujuan. Tanpa komponen ini praduga objectif yang benar akan menjadi sulit untuk didapat. Pembangunan dari kualitas - kualitas ini membutuhkan keahlian. Seksi selanjutnya memberikan beberapa saran praktis untuk mendapatkan situasi yang sangat praktis untuk mendapatkan situasi diluar komunikasi tatap muka.
Cara terbaik untuk mempersiapkan interaksi atau tatap muka yang baik adalah mengantisipasi baik buruknya kemungkinan reaksi dari karyawan. Berorientasi pada informasi akan sangat membantu anda dalam melakukan penilaian suatu penampilan atau hanya mendengarkan perhatian karyawan tentang prosedur baru. Tanpa informasi dari para karyawan adalah sangat sulit bagi supervisor untuk melakukan pekerjaannya secara efektif. Dalam pengertian informasi adalah kekuatan.
Kemampuan anda membuat keputusan sendiri akan terlihat dengan seberapa baik anda berorientasi. Mendengarkan adalah salah satu dari keterampilan yang sangat penting untuk digunakan dalam situasi tatap muka. Melalui pendengaran efektif anda mendapat petunjuk dan informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah karyawan, juga para supervisor yang mendengarkan seefektif menunjukkan perhatian dan pemahaman dari kebutuhan dan motivasi karyawan pemahaman ini sering dalam mengembangkan karyawan yang termotivasi untuk berlaku baik.
Dikatakan komunikasi tatap muka karena ketika komunikasi berlangsung komunikator dan komunikan saling berhadapan sambil saling melihat. Dalam situasi komunikasi seperti ini komunikator dapat melihat dan mengkaji diri si komunikan secara langsung. Karena itu, komunikasi tatap muka sering kali disebut juga komunikasi langsung ( direct communication). Komunikator dapat mengetahui efek komunikasinya pada saat itu juga.
Tanggapan atau respons komunikan itu tersalurkan langsung kepada komunikan. Oleh sebab itu pula sering dikatakan bahwa dalam komunikasi tatap muka arus balik atau umpan balik (feedback) terjadi secara langsung. Arus balik atau umpan balik adalah tanggapan komunikan yang tersalurkan kepada komunikator. Dengan lain perkataan, komunikator mengetahui tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
Tidak selalu tanggapan menjadi arus balik. Situasi seperti ini sering kali terjadi pada komunikasi bermedia, komunikasi memberikan tanggapan tetapi tanggapannya itu belum tentu diketahui komunikator karena tidak tersalurkan kepadanya.
Berdasarkan jumlah komunikan yang dihadapi komunikator, komunikasi tatap muka diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu komunikasi antar per¬sonal dan komunikasi kelompok.
1. Komunikasi antar personal
Komunikasi antar personal ( interpersonal communication ) adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya dialogis, berupa percakapan. Arus baliknya bersifat langsung. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat menyakinkan komunikan ketika itu jugs karena ia dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Pentingnya situasi komunikasi antar personal seperti itu bagi komunikator ialah karena ia dapat mengetahui diri komunikan selengkap-lengkapnya. Ia dapat mengetahui namanya, pekerjaannya, pendidikannya, pengalamannya dan sebagainya. Yang penting artinya untuk mengubah sikap, pendapat atau perilakunya. Dengan demikian komunikator dapat mengarahkan ke suatu tujuan sebagaimana ia inginkan.
2. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok ( group communication ) termasuk komunikasi tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat.
Sama dengan komunikasi antar personal, komunikasi kelompok pun menimbulkan arus balik langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat sedang berkomunikasi sehingga apabila disadari bahwa komunikasinya kurang atau tidak berhasil ia dapat segera mengubah gayanya atau sikapnya.
Komunikasi kelompok adalah komunikasi dengan sejumlah komunikasi. Karena jumlah komunikan itu menimbulkan konsekuensi, jenis ini diklasifikasikan menjadi komunikasi kelompok kecil dan komunikasi kelompok besar. Dasar pengklasifikasiannya bukan jumlah yang dihitung secara matematis, melainkan kesempatan komunikan dalam menyampaikan tanggapannya.
a. Komunikasi kelompok kecil
Suatu Situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok kecil, apabila situasi komunikasi seperti itu dapat diubah menjadi komunikasi antar personal dengan setiap komunikan. Dengan lain perkataan, antara komunikator dengan setiap komunikan dapat terjadi dialog atau tanya jawab. Dibandingkan dengan komunikasi antar personal, komunikasi kelompok kecil kurang efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikan karena diri tiap komunikan tidak mungkin dikuasai seperti halnya pada komunikan komunikasi antar personal. Dibandingkan dengan komunikasi kelompok besar, komunikasi kelompok kecil lebih bersifat rasional. Ketika menerima suatu pesan dari komunikator, komunikan menanggapinya dengan lebih banyak menggunakan pikiran , daripada perasaan.
b. Komunikasi kelompok besar
Suatu situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok besar jika antara komunikator dan komunikan sukar terjadi komunikasi antar pesonal. Pada situasi komunikasi seperti ini para komunikan menerima pesan yang disampaikan komunikator lebih bersifat emosional. Lebih-lebih jika komunikan hiterogen, beragam dalam usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, pengalaman dan agama.
Demikian beberapa hal mengenai komunikasi tatap muka yang sifatnya dua arah timbal balik dan menimbulkan arus balik seketika. Seperti dikatakan tadi, komunikasi jenis ini sangat ampuh untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi karena dengan mengetahui reaksi komunikan pada saat komunikasi sedang dilancarkan, komunikator dapat mengatur komunikasi sehingga berhasil sebagaimana diharapkan.
Sebelumnya :
Latar Belakang Dan Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis - Bagian I
Latar Belakang Dan Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis - Bagian II
Tujuan daripada komunikasi tatap muka antara lain :
1. mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah
2. mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam menyelesaikan masalah.
3. mengerti tentang komponen-komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik.
4. mempelajari teknik-teknik pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik.
5. dapat mengembangkan keterampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka.
Kebanyakan organisasi sekarang pimpinan mengadakan perjanjian waktu dan energi komunikasi tatap muka dengan pegawai-pegawainya. Komunikasi satu lawan satu memerlukan keterampilan, termasuk penilaian penampilan mereka, pengarahan, dan teguran.
Komunikasi tatap muka ini sangat penting dalam berkomunikasi di bisnis walaupun menulis memo pada pegawai mungkin lebih teliti dan efisien, hal ini tidak berarti banyak dalam rapat kebutuhan pegawai. Bagian ini akan dimulai dengan mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari komunikasi tatap muka, akhirnya secara spesifik di dalam situasi komunikasi tatap muka akan sering mengeluarkan pendapat-pendapat. Ada beberapa keuntungan atau alasan untuk menggunakan komunikasi tatap muka.
Keuntungan tatap muka adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap arti yang tersimpan. Sering terjadi kesulitan berkomunikasi dengan merasakan dan menilai maupun menulis atau tertulis. Membaca diantara baris sering tidak tentu. Berkomunikasi dengan tatap muka akan mengajak anda untuk berkesempatan membaca isyarat, expresi wajah, gerak tangan, tekanan suara dan lain-lain. Isyarat satu mampu menilai dalam membantu anda untuk memahami kemampuan dan kepentingan kebutuhan karyawan. Inovasi atau dorongan dan nilai-nilai, jika anda ingin mencari apakah diantara pegawai anda tertarik untuk meningkatkan kariernya, itulah kegunaan komunikasi tatap muka atau komunikasi langsung yang akan memberi anda arti atau informasi yang bebas lebih daripada pesan tertulis dan membantu anda untuk memahami motivasi karyawan. Menjadikan karyawan merasa penting, pegawai atau karyawan mempunyai perasaan pribadi, kebutuhan dan dorongan-dorongan . Setiap organisasi dalam berkomunikasi tatap muka meningkatkan dan mempunyai arti penting bagi perasaan mereka.
Kerugian komunikasi tatap muka adalah memerlukan waktu yang lama. Diskusi para pegawai membutuhkan dua cara yaitu motivasi dan promosi di mana keduanya memerlukan waktu. Kadang-kadang kita berdiskusi merencanakan dalam menggunakan waktu yang singkat dan waktu yang lama, issue secara tidak sadar mungkin sering membawa kita emosi. Secara alamiah dan spontan komunikasi tatap muka sering menghasilkan kepentingan dan kesulitan yang mengakibatkan berlalunya waktu percuma.
Hal ini menghendaki keahlian. Semua situasi komunikasi bisnis menghendaki keterampilan, tetapi komunikasi tatap muka menghendaki keterampilam khusus untuk sukses. Sejak peranan tatap muka digunakan dalam perjanjian untuk menyelesaikan manajemen secara objek, pimpinan sering mengangkat mereka karena mereka adalah manusia dan bisa berbicara, mereka bisa sukses karena berkomunikasi dengan pegawai.
Komunikasi tatap muka menghendaki keterampilan komunikasi, mendengarkan secara efektif, dan menangani konflik dan reaksi negatif. Semua memerlukan keterampilan perjanjian, begitu banyak latihan, seminar untuk memperbaiki keterampilan ,pengawas memerlukan waktu dalam mengembangkan keterampilan pada saat-saat ini.
Jika anda memberikan tindakan evaluasi, mengarahkan sesuatu interview untuk seleksi atau hanya mendengankan masalah pegawai, anda harus mempertimbangkan beberapa komponen yang penting yaitu, keterbukaan, kepercayaan, pendorong dan tujuan kegiatan yang jelas. Karakteristik-karakteristik ini menggambarkan iklim komunikasi ideal face to face, dengan memahami setiap komponen ini dan kontribusinya kepada iklim komunikasi ideal.
Tanpa pertukaran pikiran antara penyelia atau supervisor dengan pegawai sangat sulit untuk mendapatkan tujuan kerja. Manajer sering mendapatkan tujuan kerja. Manajer sering membutuhkan kritik dari pegawainya, semakin iklim terbuka maka semakin suka pegawai membagi informasinya. Mengarahkan komunikasi atau face to face dengan pegawai adalah lebih mudah ketika hubungan ditandai oleh suatu kepercayaan yang tinggi. Pegawai yang tidak mempercayai penyelia mereka cenderung untuk bertahan, mengelak, dan mungkin agresif dalam tingkah laku mereka. Semakin percaya dalam berhubungan maka semakin mengingat pergaulan dan penyelia dalam pertukaran informasi yang bebas.
Karakteristik iklim komunikasi ideal lebih berorientasi pada tingkah laku, juga karakteristik tersebut lebih mempertimbangkan dengan dimensi hubungan tingkah laku penyelia dan pegawai. Karakteristik terakhir, tujuan kerja yang jelas berarti lebih spesifik atas tugas atau kerja yang butuh diselesaikan.
Ketika anda menata tujuan kerja yang jelas untuk pegawai, tugas anda dalam manajemen menjadi lebih mudah. Pegawai yang mengetahui apa yang diharapkan dari mereka lebih termotivasi untuk tampil lebih baik. Dalam membangun tujuan kerja yang jelas anda harus yakin bahwa tujuan anda mempunyai dua kualitas, yaitu pertama mereka dapat diukur. Anda harus dapat mengukur apakah pegawai telah sukses atau belum dalam memenuhi suatu tujuan. Karakter pribadi seperti dapat dipercaya, ketergantungan, dan tingkah laku yang baik adalah sulit untuk diukur. Jagalah tujuan kerja yang baik.
Kedua, tujuan anda harus dapat diamati. Anda dapat mengamati suatu tujuan, mungkin itu bukan bagian dari kontrak anda dengan pegawai anda. Ingat orientasi tujuan kerja anda dan fokuskan pada tugas yang kamu dapat amati. Hal ini dapat membuat evaluasi anda objektif dan menolong untuk mengurangi kebertahanan karena adanya interprestasi dari yang lainnya. Karakteristik dari komunikasi ideal, keterbukaan, kepercayaan, pendorong dan tujuan kerja yang jelas dapat menolong anda mengembangkan komunikasi tatap muka anda.
Sukses dengan yang satu penyelia atau supervisor akan mengatasi situasi yang terduga tergantung pada seberapa besar kemampuan penyelia atau supervisor untuk terbuka, mempercayai, dan orientasi tujuan. Tanpa komponen ini praduga objectif yang benar akan menjadi sulit untuk didapat. Pembangunan dari kualitas - kualitas ini membutuhkan keahlian. Seksi selanjutnya memberikan beberapa saran praktis untuk mendapatkan situasi yang sangat praktis untuk mendapatkan situasi diluar komunikasi tatap muka.
Cara terbaik untuk mempersiapkan interaksi atau tatap muka yang baik adalah mengantisipasi baik buruknya kemungkinan reaksi dari karyawan. Berorientasi pada informasi akan sangat membantu anda dalam melakukan penilaian suatu penampilan atau hanya mendengarkan perhatian karyawan tentang prosedur baru. Tanpa informasi dari para karyawan adalah sangat sulit bagi supervisor untuk melakukan pekerjaannya secara efektif. Dalam pengertian informasi adalah kekuatan.
Kemampuan anda membuat keputusan sendiri akan terlihat dengan seberapa baik anda berorientasi. Mendengarkan adalah salah satu dari keterampilan yang sangat penting untuk digunakan dalam situasi tatap muka. Melalui pendengaran efektif anda mendapat petunjuk dan informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah karyawan, juga para supervisor yang mendengarkan seefektif menunjukkan perhatian dan pemahaman dari kebutuhan dan motivasi karyawan pemahaman ini sering dalam mengembangkan karyawan yang termotivasi untuk berlaku baik.
Dikatakan komunikasi tatap muka karena ketika komunikasi berlangsung komunikator dan komunikan saling berhadapan sambil saling melihat. Dalam situasi komunikasi seperti ini komunikator dapat melihat dan mengkaji diri si komunikan secara langsung. Karena itu, komunikasi tatap muka sering kali disebut juga komunikasi langsung ( direct communication). Komunikator dapat mengetahui efek komunikasinya pada saat itu juga.
Tanggapan atau respons komunikan itu tersalurkan langsung kepada komunikan. Oleh sebab itu pula sering dikatakan bahwa dalam komunikasi tatap muka arus balik atau umpan balik (feedback) terjadi secara langsung. Arus balik atau umpan balik adalah tanggapan komunikan yang tersalurkan kepada komunikator. Dengan lain perkataan, komunikator mengetahui tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan kepadanya.
Tidak selalu tanggapan menjadi arus balik. Situasi seperti ini sering kali terjadi pada komunikasi bermedia, komunikasi memberikan tanggapan tetapi tanggapannya itu belum tentu diketahui komunikator karena tidak tersalurkan kepadanya.
Berdasarkan jumlah komunikan yang dihadapi komunikator, komunikasi tatap muka diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu komunikasi antar per¬sonal dan komunikasi kelompok.
1. Komunikasi antar personal
Komunikasi antar personal ( interpersonal communication ) adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya dialogis, berupa percakapan. Arus baliknya bersifat langsung. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positif atau negatif, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat menyakinkan komunikan ketika itu jugs karena ia dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Pentingnya situasi komunikasi antar personal seperti itu bagi komunikator ialah karena ia dapat mengetahui diri komunikan selengkap-lengkapnya. Ia dapat mengetahui namanya, pekerjaannya, pendidikannya, pengalamannya dan sebagainya. Yang penting artinya untuk mengubah sikap, pendapat atau perilakunya. Dengan demikian komunikator dapat mengarahkan ke suatu tujuan sebagaimana ia inginkan.
2. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok ( group communication ) termasuk komunikasi tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat.
Sama dengan komunikasi antar personal, komunikasi kelompok pun menimbulkan arus balik langsung. Komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat sedang berkomunikasi sehingga apabila disadari bahwa komunikasinya kurang atau tidak berhasil ia dapat segera mengubah gayanya atau sikapnya.
Komunikasi kelompok adalah komunikasi dengan sejumlah komunikasi. Karena jumlah komunikan itu menimbulkan konsekuensi, jenis ini diklasifikasikan menjadi komunikasi kelompok kecil dan komunikasi kelompok besar. Dasar pengklasifikasiannya bukan jumlah yang dihitung secara matematis, melainkan kesempatan komunikan dalam menyampaikan tanggapannya.
a. Komunikasi kelompok kecil
Suatu Situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok kecil, apabila situasi komunikasi seperti itu dapat diubah menjadi komunikasi antar personal dengan setiap komunikan. Dengan lain perkataan, antara komunikator dengan setiap komunikan dapat terjadi dialog atau tanya jawab. Dibandingkan dengan komunikasi antar personal, komunikasi kelompok kecil kurang efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikan karena diri tiap komunikan tidak mungkin dikuasai seperti halnya pada komunikan komunikasi antar personal. Dibandingkan dengan komunikasi kelompok besar, komunikasi kelompok kecil lebih bersifat rasional. Ketika menerima suatu pesan dari komunikator, komunikan menanggapinya dengan lebih banyak menggunakan pikiran , daripada perasaan.
b. Komunikasi kelompok besar
Suatu situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok besar jika antara komunikator dan komunikan sukar terjadi komunikasi antar pesonal. Pada situasi komunikasi seperti ini para komunikan menerima pesan yang disampaikan komunikator lebih bersifat emosional. Lebih-lebih jika komunikan hiterogen, beragam dalam usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, pengalaman dan agama.
Demikian beberapa hal mengenai komunikasi tatap muka yang sifatnya dua arah timbal balik dan menimbulkan arus balik seketika. Seperti dikatakan tadi, komunikasi jenis ini sangat ampuh untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi karena dengan mengetahui reaksi komunikan pada saat komunikasi sedang dilancarkan, komunikator dapat mengatur komunikasi sehingga berhasil sebagaimana diharapkan.
Finish
Sebelumnya :
Latar Belakang Dan Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis - Bagian I
Latar Belakang Dan Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis - Bagian II
Jadikan setiap Postingan untuk ajang DISKUSI dan saling BERBAGI agar ilmu anda semakin berkembang dan berguna bagi orang lain.
Gunakan Kolom Komentar di bawah ini untuk menyampaikan PENDAPAT/ OPINI sebagai bentuk partisipasi untuk mencerdaskan bangsa.
Anda Akan Menyukai ini :
Literatur Ekonomi | Ekonomi Mikro | Buku Komputer | Buku Gratis | Kumpulan Buku | Contoh Makalah | Makalah Management | Makalah Manajemen | Ekonomi Islam | Ilmu Ekonomi | Sistem Ekonomi Indonesia | Free Novels | Novel Melayu | Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi | Buku Akuntansi | Dasar Akuntansi | Jurnal Akuntansi | Artikel Akuntansi | Laporan Keuangan Perusahaan Jasa | Skripsi Akuntansi | Sistem Informasi Manajemen | Artikel Manajemen | Manajemen Sumber Daya Manusia | Manajemen Pemasaran | Konsep Dasar Manajemen | Cerpen Indonesia | Cerpen Remaja | Cerpen Cinta | Novel Cerpen | Motivasi Diri | Politik Amerika | Psikologi Anak | Psikologi Sosial | Psikologi Pendidikan | Psikologi Remaja | Pengertian Psikologi | Artikel Ekonomi
0 komentar:
Post a Comment