Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Sunday, June 20, 2010

Penelitian Persyaratan Database Untuk Dss Institusional Dan Ad Hoc

Sunday, June 20, 2010
Banyak organisasi yang telah menggunakan sistem penunjang keputusan (DSS). Aplikasinya meliputi perencanaan keuangan [19], manajemen portofolio 16], pembuatan keputusan marketing campuran [13,14], perencanaan kapasitas pabrik [17], dan analisis joint venture [12]. Apabila kita mempelajari berbagai macam aplikasi DSS, kita akan menjadi jelas bahwa sistem penunjang keputusan begitu berlainan antara satu dengan yang lainnya. DSS ini bisa digunakan untuk kontrol operasional, kontrol manajemen, atau perencanaan strategis. Mereka bervariasi dalam kestrukturan tugas pembuatan keputusan yang mereka dukung. Mereka bisa digunakan untuk pembuatan keputusan satu kali atau berulang-ulang. Karena keberadaan variasi ini, kita akan bisa menjumpai perbedaan bagian komponennya, termasuk komponen database.

Penulis baru-baru saja meneliti (investigate) empat sistem penunjang keputusan yang dibuat untuk pengalokasian anggaran dan sumber daya, penjadwalan pemberangkatan (dispatching) kereta api, penentuan harga, dan aplikasi akuisisi. Dua dari DSS yang dipelajari atau diteliti tersebut digunakan secara berkelanjutan, sedangkan dua yang lainnya digunakan untuk pembuatan kepUtusan secara sesaat (satu kali). Donovan dan Madnick [4] menamakan kedua cara tersebut, berturut-turut, DSS institusional dan DSS ad hoc. Area penelitian yang dilakukan difokuskan untuk mengungkap mengenai apakah ada perbedaan komponen database antara DSS institusional dengan DSS ad hoc. Studi ini mengisyaratkan bahwa ada beberapa perbedaan yang berimplikasi praktis bagi perancang DSS.

Gorry dan Scott Morton [7] mengkombinasikan kategori aktivitas manajerial dari Anthony [2] (yakni, kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan strategis) dengan konsep pembuatan keputusan terstruktur dan tak terstruktur dari
Simon [15] untuk membuat kerangka guna peninjauan sistem informasi. Kerangka ini terbukti berguna untuk memahami persyaratan informasi dan jenis sistem informasi yang diperlukan untuk mendukung pembuatan keputusan. Sebagai contoh, persyaratan informasi mungkin akan disesuaikan dengan aktivitas manajerial. Keen dan Scott Morton [11] mengidentifikasi keakuratan, umur informasi, tingkat kerincian, cakrawala waktu, frekuensi penggunaan, sumber, lingkup informasi, dan jenis informasi sebagai aspek persyaratan informasi yang bervariasi menurut aktivitas manajerial. Dalam contoh lain, jenis sistem informasi yang diperlukan, yakni pemrosesan data elektronik (EDP), sistem informasi manajemen (SIM) atau (DSS) dikaitkan dengan kestrukturan tugas pembuatan keputusan. Sementara EDP dan SIM yang diperluas dianggap berguna untuk mendukung keputusan terstruktur, DSS cocok untuk mendukung pembuatan keputusan semi terstruktur dan tak terstruktur. Dan sebagai contoh terakhir, jenis sistem informasi yang diperlukan dikaitkan dengan aktivitas manajerial. Biasanya, EDP sangat cocok digunakan untuk kontrol operasional, SIM diorientasikan untuk kontrol manajemen, dan DSS mendukung perencanaan strategis.

Walaupun kerangka dari Gorry dan Scott Morton memiliki generalisasi yang berguna, namun is memiliki pula kekecualian. Yang menarik dan studi ini adalah bahwa DSS dapat digunakan untuk kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan strategis. Dengan demikian, berbagai macam jenis DSS bisa saja cocok untuk berbagai macam aktivitas manajerial. Tulisan atau karya Donovan dan Madnick mendukung pernyataan ini. Mereka mengatakan bahwa DSS secara pokok dapat dibagi menjadi dua kategori: DSS institusional yang berkenaan dengan keputusan yang stfatnya berulang-ulang, dan DSS ad hoc yang berkenaan dengan keputusan tertentu yang biasanya tidak diantisipasi atau tidak berulang-ulang. Sifat kedua gents DSS ini ditunjukkan secara ringkas pada Tabel 8.1. Donovan dan Madnick mengisyaratkan bahwa sifat DSS institusional dan ad hoc tersebut mengarah pada suatu kesimpulan bahwa DSS institusional paling cocok untuk aplikasi kontrol operasional, sedangkan DSS ad hoc sangat cocok untuk aplikasi perencanaan strategis, dan disini ada keterkaitannya dengan aplikasi kontrol manajemen. Keen dan Scott Morton menunjukkan bahwa karena persyaratan informasi bervariasi menurut aktivitas manajerial, maka demikian pula halnya persyaratan atau keperluan data. Karena DSS institusional dan ad hoc cenderung dikaitkan dengan aktivitas manajerial yang berbeda, maka bisa ditebak bahwa komponen databasenya juga akan berbeda. Walaupun persyaratan database DSS telah diperumbangkan dalam berbagai konteks, namun tak ada riset mengenai persyaratan database spesifik untuk DSS institusional ataupun untuk DSS ad hoc. Dengan memberikan dikotomi antara DSS institusional dan ad hoc sebagai cara untuk melihat DSS, maka riset yang demikian tersebut bisa akan memberi pedoman yang yang membantu untuk merancang database DSS. Sprague dan Carlson [61] telah membuat daftar yang berisi persyaratan umum bagi database DSS, seperti terlihat pada Tabel 8.2. 1a digunakan dalam studi ini sebagai dasar untuk meneliti persyaratan atau keperluan database bagi DSS institusional dan ad hoc.

Daftar ISI :

Pendahuluan
Kerangka Konseptual Metode
Studi
Empat Studi Kasus Penemuan Dan Pembahasan
Kesimpulan
Pertanyaan
Referensi

Untuk Selengkapnya Silahkan Download :
Penelitian Persyaratan Database Untuk Dss Institusional Dan Ad Hoc.pdf

Anda Akan Menyukai ini :

0 komentar:

Post a Comment

 

Komentar

Postingan Terakhir