Perhatian terhadap masalah pembangunan ekonomi terutama masalah pertumbuhan ekonomi dan investasi (analisis dinamis) secara serius dimulai sejak berakhirnya Perang Dunia Kedua (PD II). Kurangnya perhatian sebelum PD II ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: pertama, pada masa sebelum PD II sebagian besar negara-negara sedang berkembang (NSB) masih merupakan daerah jajahan. Para penjajah merasa tidak perlu untuk memikirkan secara serius mengenai masalah pembangunan daerah jajahan mereka. Mereka mencari daerah-daerah jajahan hanya untuk menciptakan keuntungan bagi mereka, jadi bukan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan daerah-daerah jajahannya tersebut.
Faktor kedua adalah kurangnya usaha para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk membahas masalah-masalah pembangunan ekonomi. Pada saat itu mereka hanya memikirkan bagaimana caranya untuk meraih kemerdekaan. Menurut mereka, pembangunan ekonomi hanya bisa dilakukan jika penjajahan telah berakhir. Sedangkan faktor ketiga adalah karena di lingkungan para ekonom, penelitian dan analisis mengenai masalah pembangunan ekonomi masih terbatas. Para ekonom Barat pada masa itu lebih memusatkan perhatian kepada masalah kemelesetan ekonomi dan pengangguran, karena selama tiga dekade awal abad ke-20 ini masalah depresi (malaise) dan pengangguran merupakan masalah dunia yang utama.
Setelah PD II perhatian terhadap pembangunan ekonomi tumbuh dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor: pertama, berkembangnya cita-cita negara-negara yang barn merdeka untuk mengejar ketertinggalan mereka dalam bidang ekonomi dan negara-negara maju, misalnya India, Indonesia, Pakistan, dan Korea. Negara-negara tersebut relatif miskin dan juga mengalami masalah kependudukan yang cukup serius. Kepadatan penduduk mereka cukup tinggi dan pertumbuhan jumlah penduduk sangat cepat.
Oleh karena itu pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut merupakan suatu hal yang sangat mendesak untuk dilakukan yaitu untuk menanggulangi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Faktor kedua adalah berkembangnya perhatian negara-negara maju terhadap usaha pembangunan (khususnya ekonomi) di NSB. Perkembangan perhatian ini disebabkan oleh rasa kemanusiaan negara-negara maju tersebut untuk membantu NSB dalam mempercepat laju pembangunan ekonomi mereka dan mengejar ketertinggalan mereka dari negara-negara maju. Selain itu ada juga pertimbangan lain yaitu untuk mendapat dukungan dalam perang ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet pada saat itu.
Bantuan-bantuan tersebut sifatnya bermacam-macam, misalnya hibah (grant), yang berarti bahwa NSB yang menerimanya tidak perlu membayar kembali bantuan tersebut. Bantuan tersebut bentuknya antara lain adalah berupa bantuan teknik dan tenaga ahli, bantuan bahan makanan, dan bantuan untuk melakukan studi kelaikan suatu proyek. Bantuan lainnya adalah bersifat pinjaman yang syarat-syaratnya biasanya jauh lebih ringan dari pada pinjaman komersial biasa. Syarat-syaratnya biasanya: tingkat bunga yang rendah dan tenggang waktu pengembalian yang relatif panjang, misalnya 20 - 25 tahun.
Usaha-usaha pembangunan yang banyak dilakukan berbagai NSB pasca PD II dalam pelaksanaannya banyak mengalami kegagalan dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan, misalnya masalah kemiskinan dan masalah kepincangan distribusi pendapatan. Kegagalan-kegagalan tersebut telah menimbulkan dorongan bagi para ilmuwan, terutama para ekonom, untuk memperdalam pengetahuan mereka mengenai masalah yang mempengaruhi kehidupan sebagian besar umat manusia di bumi ini. Sejak itu aspek-aspek yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi telah menjadi titik pusat perhatian yang banyak dan sering dibahas para ekonom.
Pandangan-pandangan para ekonom mengenai aspek yang berkaitan dengan masalah pembangunan di NSB itulah yang disebut sebagai ekonomi pembangunan. Namun demikian, pola pembahasan seperti dalam analisis teori ekonomi mikro dan ekonomi makro yang mempunyai bentuk yang seragam tidak kita temukan dalam analisis ekonomi pembangunan. Cabang ilmu ekonomi ini belum memiliki suatu pola analisis tertentu yang dapat ditetima oleh kebanyakan ekonom.
Belum adanya pola analisis yang dapat diterima tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Kompleksitas masalah pembangunan dan banyaknya faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan merupakan faktor penyebab terpenting dari keadaan tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan masalah yang dianalisis di dalam ekonomi pembangunan mencakup bidang yang sangat luas. Beberapa bidang penting yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan antara lain: masalah pertumbuhan ekonomi, masalah kemiskinan, masalah pembentukan modal, masalah pengerahan tabungan, masalah bantuan luar negeri. Faktor penting lainnya yang menyebabkan keadaan tersebut adalah ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka dasar yang berlaku umum dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi. Para ekonom sampai saat ini belum mencapai kesepakatan mengenai faktor-faktor apa yang memegang peranan paling penting dalam pembangunan ekonomi dan bagaimana mekanisme proses pembangunan ekonomi tersebut terjadi.
Namun demikian, tidaklah berarti bahwa pola analisis ekonomi pembangunan tidak dapat ditentukan sama sekali sifat-sifatnya. Jika kita cermati lebih teliti, maka pada hakekatnya pembahasan-pembahasan dalam ekonomi pembangunan dapat dimasukkan dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah pembahasan mengenai pembangunan ekonomi, baik yang bersifat deskriptif maupun analitis yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang berbagai sifat perekonomian dan masyarakat di NSB serta implikasi sifat-sifat tersebut kepada kemungkinan untuk membangun ekonomi kawasan tersebut. Kelompok kedua bersifat memberikan berbagai pilihan kebijaksanaan pembangunan yang dapat dilaksanakan dalam upay a untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di NSB.
Berdasarkan kepada kedua sifat dasar di muka, maka Ekonomi Pembangunan bisa didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh NSB dan mencari cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu agar negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat lagi.
Selengkapnya silahkan Download Link Berikut :
Faktor kedua adalah kurangnya usaha para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk membahas masalah-masalah pembangunan ekonomi. Pada saat itu mereka hanya memikirkan bagaimana caranya untuk meraih kemerdekaan. Menurut mereka, pembangunan ekonomi hanya bisa dilakukan jika penjajahan telah berakhir. Sedangkan faktor ketiga adalah karena di lingkungan para ekonom, penelitian dan analisis mengenai masalah pembangunan ekonomi masih terbatas. Para ekonom Barat pada masa itu lebih memusatkan perhatian kepada masalah kemelesetan ekonomi dan pengangguran, karena selama tiga dekade awal abad ke-20 ini masalah depresi (malaise) dan pengangguran merupakan masalah dunia yang utama.
Setelah PD II perhatian terhadap pembangunan ekonomi tumbuh dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor: pertama, berkembangnya cita-cita negara-negara yang barn merdeka untuk mengejar ketertinggalan mereka dalam bidang ekonomi dan negara-negara maju, misalnya India, Indonesia, Pakistan, dan Korea. Negara-negara tersebut relatif miskin dan juga mengalami masalah kependudukan yang cukup serius. Kepadatan penduduk mereka cukup tinggi dan pertumbuhan jumlah penduduk sangat cepat.
Oleh karena itu pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut merupakan suatu hal yang sangat mendesak untuk dilakukan yaitu untuk menanggulangi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Faktor kedua adalah berkembangnya perhatian negara-negara maju terhadap usaha pembangunan (khususnya ekonomi) di NSB. Perkembangan perhatian ini disebabkan oleh rasa kemanusiaan negara-negara maju tersebut untuk membantu NSB dalam mempercepat laju pembangunan ekonomi mereka dan mengejar ketertinggalan mereka dari negara-negara maju. Selain itu ada juga pertimbangan lain yaitu untuk mendapat dukungan dalam perang ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet pada saat itu.
Bantuan-bantuan tersebut sifatnya bermacam-macam, misalnya hibah (grant), yang berarti bahwa NSB yang menerimanya tidak perlu membayar kembali bantuan tersebut. Bantuan tersebut bentuknya antara lain adalah berupa bantuan teknik dan tenaga ahli, bantuan bahan makanan, dan bantuan untuk melakukan studi kelaikan suatu proyek. Bantuan lainnya adalah bersifat pinjaman yang syarat-syaratnya biasanya jauh lebih ringan dari pada pinjaman komersial biasa. Syarat-syaratnya biasanya: tingkat bunga yang rendah dan tenggang waktu pengembalian yang relatif panjang, misalnya 20 - 25 tahun.
Usaha-usaha pembangunan yang banyak dilakukan berbagai NSB pasca PD II dalam pelaksanaannya banyak mengalami kegagalan dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan, misalnya masalah kemiskinan dan masalah kepincangan distribusi pendapatan. Kegagalan-kegagalan tersebut telah menimbulkan dorongan bagi para ilmuwan, terutama para ekonom, untuk memperdalam pengetahuan mereka mengenai masalah yang mempengaruhi kehidupan sebagian besar umat manusia di bumi ini. Sejak itu aspek-aspek yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi telah menjadi titik pusat perhatian yang banyak dan sering dibahas para ekonom.
Pandangan-pandangan para ekonom mengenai aspek yang berkaitan dengan masalah pembangunan di NSB itulah yang disebut sebagai ekonomi pembangunan. Namun demikian, pola pembahasan seperti dalam analisis teori ekonomi mikro dan ekonomi makro yang mempunyai bentuk yang seragam tidak kita temukan dalam analisis ekonomi pembangunan. Cabang ilmu ekonomi ini belum memiliki suatu pola analisis tertentu yang dapat ditetima oleh kebanyakan ekonom.
Belum adanya pola analisis yang dapat diterima tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Kompleksitas masalah pembangunan dan banyaknya faktor yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan merupakan faktor penyebab terpenting dari keadaan tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan masalah yang dianalisis di dalam ekonomi pembangunan mencakup bidang yang sangat luas. Beberapa bidang penting yang dianalisis dalam ekonomi pembangunan antara lain: masalah pertumbuhan ekonomi, masalah kemiskinan, masalah pembentukan modal, masalah pengerahan tabungan, masalah bantuan luar negeri. Faktor penting lainnya yang menyebabkan keadaan tersebut adalah ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat menciptakan suatu kerangka dasar yang berlaku umum dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan ekonomi. Para ekonom sampai saat ini belum mencapai kesepakatan mengenai faktor-faktor apa yang memegang peranan paling penting dalam pembangunan ekonomi dan bagaimana mekanisme proses pembangunan ekonomi tersebut terjadi.
Namun demikian, tidaklah berarti bahwa pola analisis ekonomi pembangunan tidak dapat ditentukan sama sekali sifat-sifatnya. Jika kita cermati lebih teliti, maka pada hakekatnya pembahasan-pembahasan dalam ekonomi pembangunan dapat dimasukkan dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah pembahasan mengenai pembangunan ekonomi, baik yang bersifat deskriptif maupun analitis yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang berbagai sifat perekonomian dan masyarakat di NSB serta implikasi sifat-sifat tersebut kepada kemungkinan untuk membangun ekonomi kawasan tersebut. Kelompok kedua bersifat memberikan berbagai pilihan kebijaksanaan pembangunan yang dapat dilaksanakan dalam upay a untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi di NSB.
Berdasarkan kepada kedua sifat dasar di muka, maka Ekonomi Pembangunan bisa didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh NSB dan mencari cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu agar negara-negara tersebut dapat membangun ekonominya lebih cepat lagi.
Selengkapnya silahkan Download Link Berikut :
- Cover
- Daftar Isi
- Daftar Tabel
- Daftar Gambar
- Bab 1.Pendahuluan
- Bab 2.Indikator Pembangunan
- Bab 3.Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
- Bab 4.Perencanaan Ekonomi
- Bab 5.Tabungan Dalam Negeri
- Bab 6.Sumber Dana Dari Luar Negeri
- Bab 7.Transnational Corparation
- Bab 8.Masalah Pokok Pembangunan
- Bab 9.Masalah Dualisme
- Bab 10.Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan
- Bab 11.Strategi Pembangunan Seimbang dan Tak Seimbang
- Bab 12.Pembangunan Pertanian
- Bab 13.Pembangunan Industri
Jadikan setiap Postingan untuk ajang DISKUSI dan saling BERBAGI agar ilmu anda semakin berkembang dan berguna bagi orang lain.
Gunakan Kolom Komentar di bawah ini untuk menyampaikan PENDAPAT/ OPINI sebagai bentuk partisipasi untuk mencerdaskan bangsa.
Anda Akan Menyukai ini :
Literatur Ekonomi | Ekonomi Mikro | Buku Komputer | Buku Gratis | Kumpulan Buku | Contoh Makalah | Makalah Management | Makalah Manajemen | Ekonomi Islam | Ilmu Ekonomi | Sistem Ekonomi Indonesia | Free Novels | Novel Melayu | Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi | Buku Akuntansi | Dasar Akuntansi | Jurnal Akuntansi | Artikel Akuntansi | Laporan Keuangan Perusahaan Jasa | Skripsi Akuntansi | Sistem Informasi Manajemen | Artikel Manajemen | Manajemen Sumber Daya Manusia | Manajemen Pemasaran | Konsep Dasar Manajemen | Cerpen Indonesia | Cerpen Remaja | Cerpen Cinta | Novel Cerpen | Motivasi Diri | Politik Amerika | Psikologi Anak | Psikologi Sosial | Psikologi Pendidikan | Psikologi Remaja | Pengertian Psikologi | Artikel Ekonomi
0 komentar:
Post a Comment