Evolusi aplikasi sistem informasi berdasarkan komputer (CBIS) dalam organisasi telah dituliskan dan dibahas dalam literatur [15]. Aplikasi yang telah berkembang biasanya diorganisasi ke dalam salah satu kategori dari sistem pemrosesan transaksi (TPS), sistem informasi manajemen (SIM), sistem penunjang keputusan (DSS) [ 113, 22, 251 ]. Baik TPS maupun SIM ditujukan bagi arus informasi terstruktur untuk menunjang proses organisasional rendah dan menengah.
Sistem penunjang keputusan mempunyai tujuan yang sangat spesifik yakni memberi bantuan kepada para pembuat keputusan manajemen tingkat menengah dan atas dalam membuat keputusan yang sangat penting. Mann dan Watson [17, hal.27] memberikan definisi DSS sebagai berikut:
Sistem penunjang keputusan adalah sistem interaktif yang memberikan akses yang mudah ke model keputusan dan data kepada pemakai, guna menunjang tugas pembuatan keputusan semi terstrukrur dan tak terstruktur.
Perbedaan khusus yang berarti antara TPS dan SIM disatu sisi, dengan DSS di lain sisi, adalah bahwa DSS mcmpunyai variasi informasi penunjang keputusan tertentu yang berada dalam berbagai bentuk format. Sedangkan dalam TPS dan SIM, informasi yang ada bersifat begitu tidak fleksibel.
Guna mengevaluasi tingkat dan jenis keterlibatan manajemen yang diperlukan dalam DSS, akan dikemukakan kerangka untuk pengevaluasian seperti itu. Kerangka ini dihasilkan dari pengkategorisasian proses secara intuitif dan logis maupun dari literatur yang ada. Yang pertama, kerangka untuk pemeriksaan keterlibatan manajemen dalam DSS akan dikemukakan dan dihubungkan dengan spekulasi/riset tertentu dalarn literatur. Kemudian, basil dari studi lapangan terhadap 18 DSS akan digunakan untuk memeriksa dan menguatkan kerangka tersebut.
KERANGKA UNTUK INVESTIGASI
Berdasarkan pada dan perluasan terhadap riset dan spekulasi yang ada dalam literatur, tulisan ini akan mengemukakan bahwa keterlibatan manajemen dalam DSS terpisah secara logis ke dalam empat area. Manajer, dalam kaitannya dengan DSS, berperan sebagai:
1. pemberi persetujuan dan administrator
2. developer
3. operator
4. pemakai output
Dengan sistem pengklasifikasian peran konseptual rangkap empat inilah keterlibatan manajemen diperiksa. PengIdasifikasian rangkap empat dasar tersebut dimaksudkan sebagai segmentasi logis dad tugas manajemen yang mempunyai keterkaitan dengan DSS. Empat peran tersebut nampaknya juga bisa berlaku bagi kategori lain dalam sistem informasi (yakni, TPS dan SIM); namun tak ada pengembangan seperti itu yang ditawarkan dalam riset mi. Sebagian besar subklasifikasi mengenai peranan "developer" dan peranan "pemakai output" berasal dari tulisan Sprague [22]. Pada bagian berikut, akan dikemukakan persoalan mengenai keterlibatan manajemen dalam DSS yang memiliki keterkaitan dengan pemberi persetujuan, developer, operator, dan peranan pemakai, didukung dengan bukti dari literatur. Persoalan yang spesifik kemudian akan dihubungkan secara langsung dengan penemuan yang dihasilkan dari studi DSS tertentu.
PEMBERI PERSETUJUAN DAN ADMINISTRATOR
Sebagai pemberi persetujuan, manajer melakukan peran secara konsisten dalam aktivitas perencanaan. Biasanya, untuk menentukan manfaat atau keuntungan relatif dari investasi organisasional alternatif dan untuk menerima atau menyetujui investasi tersebut apabila ia akan bemianfaat bagi organisasi adalah menjadi tanggung jawab manajemen. Lebih dari itu, DSS menjadi kesatuan (entiti) organisasional tambahan yang memerlukan posisi dalam struktur organisasi dan memerlukan hubungan ke unit organisasional.
Berkaitan dengan peranan pemberi persetujuan ml, ada tiga persoalan dasar yang akan diinvestigasi (diperiksa). Pertama, bagaimana dan oleh siapa persoalan kebijakan DSS dalam organisasi ditentukan? Pertanyaan tentang siapa yang menyusun kebijaksanaan ini belum diterangkan sebelumnya.
- Perencanaan DSS hams digabungkan ke dalam proses perencanaan bersama Sprague dan Carlson [23].
- Dalam merencanakan pengimplementasian DSS ke dalam organisasi, dampak kekuatan politis harus diteliti - Ahn dan Grudnitski [1 ].
Kedua, bagaimana manajemen mengevaluasi DSS kaitannya dengan keuntungan/biaya bagi organisasi?
- Evaluasi finansial terhadap DSS bersifat sulit dan tidak terus menerus - Alter [2], Keen 112], McCosh dan Scott Morton [18].
- Evaluasi DSS harus didasarkan pada nilai-tambah - Keen [12] - dan pengurangan biaya - Meador dan Keen [19].
- Pendekatan "portofolio" harus dimanfaatkan (length) mempertimbangkan resiko dan manfaat - Gremillion dan Ptburn 18].
Ketiga, bagaimana DSS dthubtingkan dengan ttngsi organbasional yang lain, terutama dengan fungsi CB1S yang Iehih tradisional?
- Beberapa sumber DSS dibagi (digunakan bersama), dan beberapa yang lain dipisahkan dari sumber CBIS yang lain dan dikontrol oleh manajemen pemakai
- Blumenthal [5], Locander, Napier, dan Scamell [16], Sprague [22].
DEVELOPER
Bila DSS telah disetujui, ia harus direalisasikan; yakni ia harus dikembangkan (dibuat). Dengan adanya fungsi DSS untuk menunjang tanggung jawab pembuatan keputusan oleh manajer, dan dengan adanya pembuatan keputusan yang menjadi tugas yang sulit ditetapkan atau disusun, maka logislah bila manajer perlu melakukan peran pokok dalam proses pengembangan DSS.
Ada empat sub-masalah yang berkenaan dengan penman manajer sebagai developer DSS. Pertama, pada point mana dalam proses pengembangan DSS diperlukan keterlibatan manajemen?
- Manajemen harus dilibatkan secara mendalam sepanjang proses pengembangan
- Alter [3], Bahl dan Hunt [4], Ginzberg [7], McCosh dan Scott Morton [18], Sprague [22].
- Manajemen harus memberikan pengelolaan atau arah dalam pengembangan DSS - Keen dan Scott Morton [13], Keen dan Wagner [14], Locander, Napier, dan Scamell [16].
- Pengembangan DSS sefingkali dikembangkan dan dibantu perkembangannya oleh sokongan dari suatu "organizational champion" - Curley dan Gremillion [6], Hayes dan Nolan [9], Sprague dan Olson [24].
- Pengembangan DSS hams rnencakup peningkatan kebersamaan dan koordinasi antara pemakai/manajer dengan perancang teknis - Ahn dan Grudnitski [1].
- Pendekatan pengembangan yang dikemudikan pemakai biasanya bisa meningkatkan kinerja DSS - Kasper (11].
Kedua, berapa banyak waktu yang dibutuhkan manajemen dalam mengembangkan DSS? Walaupun belum ada yang membahas persoalan ini secara khusus, namun bisa kita sebutkan lamanya waktu usaha pengembangan secara total.
- Waktu pengembangan total adalah pendek (1 hari sampai 20 minggu) - Keen [12].
Ketiga, bagaimana kebutuhan dan gaya personal dari manajer/pembuat keputusan digabungkan (dibersamakan) ke dalam DSS?
- DSS harus dikembangkan agar bisa mencakup gaya pembuatan keputusan personal dari seorang manajer - Keen (12], McCosh dan Scott Morton [18].
Yang terakhir, teknologi apa yang digunakan (atau tidak digunakan) oleh manajer dalam mengembangkan DSS? Baru ada sedikit penelitian yang dilakukan dalam area ini.
- Tingkat keberadaan nominal teknologi DSS telah begitu berpengaruh terhadap peningkatan keterlibatan pemakai dan manajer - Mann clan Watson [17].
OPERATOR
Operasi DSS yang sebenamya memerlukan keterampilan yang kebanyakan tidak sama dengan keterampilan yang biasanya diperlukan oleh para manajer. Ada beberapa "level" (tingkat) kecanggihan teknis dalam DSS yang membedakannya, yang memerlukan sejumlah kemampuan untuk menggunakan yang berbeda. Diharapkan bahwa sejumlah kemampuan operasi dan operasi aktual dari DSS akan dikehendaki oleh pan manajer.
Menurut kepentingan manajerial dalam kaitannya dengan operasi sistem, ada dua subpersoalan yang umum. Pertama, seberapa banyak manajemen mengoperasikan DSS? Belum ada penelitian mengenai frekuensi operasi manajernen ini.
Manajer lebih suka mengoperkan operasi DSS kepada stafnya - Wagner [26].
- Sebagian besar tnanajer tingkat alas hanya duduk di terminal - Keen dan Wagner [14].
Daftar ISI :
PENDAHULUAN
KERANGKA UNTUK INVESTIGASI
STUDI
PENEMUAN STUDI
PEMERIKSAAN PENEMUAN
KESIMPULAN
PERTANYAAN
REFERENSI
Untuk Selengkapnya Silahkan Download :
Kerangka Untuk Pemeriksaan Keterlibatan Manajemen Dalam Sistem Penunjang Keputusan.pdf
Sistem penunjang keputusan mempunyai tujuan yang sangat spesifik yakni memberi bantuan kepada para pembuat keputusan manajemen tingkat menengah dan atas dalam membuat keputusan yang sangat penting. Mann dan Watson [17, hal.27] memberikan definisi DSS sebagai berikut:
Sistem penunjang keputusan adalah sistem interaktif yang memberikan akses yang mudah ke model keputusan dan data kepada pemakai, guna menunjang tugas pembuatan keputusan semi terstrukrur dan tak terstruktur.
Perbedaan khusus yang berarti antara TPS dan SIM disatu sisi, dengan DSS di lain sisi, adalah bahwa DSS mcmpunyai variasi informasi penunjang keputusan tertentu yang berada dalam berbagai bentuk format. Sedangkan dalam TPS dan SIM, informasi yang ada bersifat begitu tidak fleksibel.
Guna mengevaluasi tingkat dan jenis keterlibatan manajemen yang diperlukan dalam DSS, akan dikemukakan kerangka untuk pengevaluasian seperti itu. Kerangka ini dihasilkan dari pengkategorisasian proses secara intuitif dan logis maupun dari literatur yang ada. Yang pertama, kerangka untuk pemeriksaan keterlibatan manajemen dalam DSS akan dikemukakan dan dihubungkan dengan spekulasi/riset tertentu dalarn literatur. Kemudian, basil dari studi lapangan terhadap 18 DSS akan digunakan untuk memeriksa dan menguatkan kerangka tersebut.
KERANGKA UNTUK INVESTIGASI
Berdasarkan pada dan perluasan terhadap riset dan spekulasi yang ada dalam literatur, tulisan ini akan mengemukakan bahwa keterlibatan manajemen dalam DSS terpisah secara logis ke dalam empat area. Manajer, dalam kaitannya dengan DSS, berperan sebagai:
1. pemberi persetujuan dan administrator
2. developer
3. operator
4. pemakai output
Dengan sistem pengklasifikasian peran konseptual rangkap empat inilah keterlibatan manajemen diperiksa. PengIdasifikasian rangkap empat dasar tersebut dimaksudkan sebagai segmentasi logis dad tugas manajemen yang mempunyai keterkaitan dengan DSS. Empat peran tersebut nampaknya juga bisa berlaku bagi kategori lain dalam sistem informasi (yakni, TPS dan SIM); namun tak ada pengembangan seperti itu yang ditawarkan dalam riset mi. Sebagian besar subklasifikasi mengenai peranan "developer" dan peranan "pemakai output" berasal dari tulisan Sprague [22]. Pada bagian berikut, akan dikemukakan persoalan mengenai keterlibatan manajemen dalam DSS yang memiliki keterkaitan dengan pemberi persetujuan, developer, operator, dan peranan pemakai, didukung dengan bukti dari literatur. Persoalan yang spesifik kemudian akan dihubungkan secara langsung dengan penemuan yang dihasilkan dari studi DSS tertentu.
PEMBERI PERSETUJUAN DAN ADMINISTRATOR
Sebagai pemberi persetujuan, manajer melakukan peran secara konsisten dalam aktivitas perencanaan. Biasanya, untuk menentukan manfaat atau keuntungan relatif dari investasi organisasional alternatif dan untuk menerima atau menyetujui investasi tersebut apabila ia akan bemianfaat bagi organisasi adalah menjadi tanggung jawab manajemen. Lebih dari itu, DSS menjadi kesatuan (entiti) organisasional tambahan yang memerlukan posisi dalam struktur organisasi dan memerlukan hubungan ke unit organisasional.
Berkaitan dengan peranan pemberi persetujuan ml, ada tiga persoalan dasar yang akan diinvestigasi (diperiksa). Pertama, bagaimana dan oleh siapa persoalan kebijakan DSS dalam organisasi ditentukan? Pertanyaan tentang siapa yang menyusun kebijaksanaan ini belum diterangkan sebelumnya.
- Perencanaan DSS hams digabungkan ke dalam proses perencanaan bersama Sprague dan Carlson [23].
- Dalam merencanakan pengimplementasian DSS ke dalam organisasi, dampak kekuatan politis harus diteliti - Ahn dan Grudnitski [1 ].
Kedua, bagaimana manajemen mengevaluasi DSS kaitannya dengan keuntungan/biaya bagi organisasi?
- Evaluasi finansial terhadap DSS bersifat sulit dan tidak terus menerus - Alter [2], Keen 112], McCosh dan Scott Morton [18].
- Evaluasi DSS harus didasarkan pada nilai-tambah - Keen [12] - dan pengurangan biaya - Meador dan Keen [19].
- Pendekatan "portofolio" harus dimanfaatkan (length) mempertimbangkan resiko dan manfaat - Gremillion dan Ptburn 18].
Ketiga, bagaimana DSS dthubtingkan dengan ttngsi organbasional yang lain, terutama dengan fungsi CB1S yang Iehih tradisional?
- Beberapa sumber DSS dibagi (digunakan bersama), dan beberapa yang lain dipisahkan dari sumber CBIS yang lain dan dikontrol oleh manajemen pemakai
- Blumenthal [5], Locander, Napier, dan Scamell [16], Sprague [22].
DEVELOPER
Bila DSS telah disetujui, ia harus direalisasikan; yakni ia harus dikembangkan (dibuat). Dengan adanya fungsi DSS untuk menunjang tanggung jawab pembuatan keputusan oleh manajer, dan dengan adanya pembuatan keputusan yang menjadi tugas yang sulit ditetapkan atau disusun, maka logislah bila manajer perlu melakukan peran pokok dalam proses pengembangan DSS.
Ada empat sub-masalah yang berkenaan dengan penman manajer sebagai developer DSS. Pertama, pada point mana dalam proses pengembangan DSS diperlukan keterlibatan manajemen?
- Manajemen harus dilibatkan secara mendalam sepanjang proses pengembangan
- Alter [3], Bahl dan Hunt [4], Ginzberg [7], McCosh dan Scott Morton [18], Sprague [22].
- Manajemen harus memberikan pengelolaan atau arah dalam pengembangan DSS - Keen dan Scott Morton [13], Keen dan Wagner [14], Locander, Napier, dan Scamell [16].
- Pengembangan DSS sefingkali dikembangkan dan dibantu perkembangannya oleh sokongan dari suatu "organizational champion" - Curley dan Gremillion [6], Hayes dan Nolan [9], Sprague dan Olson [24].
- Pengembangan DSS hams rnencakup peningkatan kebersamaan dan koordinasi antara pemakai/manajer dengan perancang teknis - Ahn dan Grudnitski [1].
- Pendekatan pengembangan yang dikemudikan pemakai biasanya bisa meningkatkan kinerja DSS - Kasper (11].
Kedua, berapa banyak waktu yang dibutuhkan manajemen dalam mengembangkan DSS? Walaupun belum ada yang membahas persoalan ini secara khusus, namun bisa kita sebutkan lamanya waktu usaha pengembangan secara total.
- Waktu pengembangan total adalah pendek (1 hari sampai 20 minggu) - Keen [12].
Ketiga, bagaimana kebutuhan dan gaya personal dari manajer/pembuat keputusan digabungkan (dibersamakan) ke dalam DSS?
- DSS harus dikembangkan agar bisa mencakup gaya pembuatan keputusan personal dari seorang manajer - Keen (12], McCosh dan Scott Morton [18].
Yang terakhir, teknologi apa yang digunakan (atau tidak digunakan) oleh manajer dalam mengembangkan DSS? Baru ada sedikit penelitian yang dilakukan dalam area ini.
- Tingkat keberadaan nominal teknologi DSS telah begitu berpengaruh terhadap peningkatan keterlibatan pemakai dan manajer - Mann clan Watson [17].
OPERATOR
Operasi DSS yang sebenamya memerlukan keterampilan yang kebanyakan tidak sama dengan keterampilan yang biasanya diperlukan oleh para manajer. Ada beberapa "level" (tingkat) kecanggihan teknis dalam DSS yang membedakannya, yang memerlukan sejumlah kemampuan untuk menggunakan yang berbeda. Diharapkan bahwa sejumlah kemampuan operasi dan operasi aktual dari DSS akan dikehendaki oleh pan manajer.
Menurut kepentingan manajerial dalam kaitannya dengan operasi sistem, ada dua subpersoalan yang umum. Pertama, seberapa banyak manajemen mengoperasikan DSS? Belum ada penelitian mengenai frekuensi operasi manajernen ini.
Manajer lebih suka mengoperkan operasi DSS kepada stafnya - Wagner [26].
- Sebagian besar tnanajer tingkat alas hanya duduk di terminal - Keen dan Wagner [14].
Daftar ISI :
PENDAHULUAN
KERANGKA UNTUK INVESTIGASI
STUDI
PENEMUAN STUDI
PEMERIKSAAN PENEMUAN
KESIMPULAN
PERTANYAAN
REFERENSI
Untuk Selengkapnya Silahkan Download :
Kerangka Untuk Pemeriksaan Keterlibatan Manajemen Dalam Sistem Penunjang Keputusan.pdf
Anda Akan Menyukai ini :
Literatur Ekonomi | Ekonomi Mikro | Buku Komputer | Buku Gratis | Kumpulan Buku | Contoh Makalah | Makalah Management | Makalah Manajemen | Ekonomi Islam | Ilmu Ekonomi | Sistem Ekonomi Indonesia | Free Novels | Novel Melayu | Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi | Buku Akuntansi | Dasar Akuntansi | Jurnal Akuntansi | Artikel Akuntansi | Laporan Keuangan Perusahaan Jasa | Skripsi Akuntansi | Sistem Informasi Manajemen | Artikel Manajemen | Manajemen Sumber Daya Manusia | Manajemen Pemasaran | Konsep Dasar Manajemen | Cerpen Indonesia | Cerpen Remaja | Cerpen Cinta | Novel Cerpen | Motivasi Diri | Politik Amerika | Psikologi Anak | Psikologi Sosial | Psikologi Pendidikan | Psikologi Remaja | Pengertian Psikologi | Artikel Ekonomi
0 komentar:
Post a Comment