KIEV, KOMPAS.com — Empat perempuan muda yang tak mengenakan busana dari pinggang ke atas menyerobot masuk ke tempat pemungutan suara pada Minggu (7/2/2010) dan melancarkan protes tepat sebelum seorang calon dalam pemilihan presiden Ukraina memberikan suaranya.
Keempat perempuan itu anggota kelompok kecil feminis yang disebut Femen dan dikenal karena melancarkan protes yang menarik perhatian.
"Mereka digiring keluar dari tempat pemungutan suara oleh penjaga keamanan sebelum Viktor Yanikovich muncul untuk memberikan suara," kata beberapa wartawan.
"Cukup sudah kalian memerkosa demokrasi kami!" demikian teriakan pemrotes itu, yang memegang tanda yang berisi slogan seperti "Tolong! Perkosaan!" dan hanya memakai celana jeans dan secarik pita untuk menutup payudara mereka.
Keempat perempuan tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa mereka memprotes berakhirnya demokrasi di Ukraina dan tidak secara khusus terhadap Yanikovich atau mendukung pesaingnya, Perdana Menteri Yulia Tymoshenko.
Mereka ditahan dan didakwa melanggar hukum mengenai protes terbuka, pelanggaran administratif yang pelakunya dapat didenda, kata Kepala Departemen Keamanan Kementerian Dalam Negeri Ukraina Volodymyr Mayevski.
"Karena para pegiat itu tak mengajukan permohonan bagi protes tersebut dan mencampuri pekerjaan komisi pemilihan umum, mereka ditahan dan dibawa ke satu kantor polisi di ibu kota," kata Mayevski dalam satu pernyataan.
Protes tersebut dilancarkan setelah kampanye pemilihan umum yang berlangsung sengit dan membuat banyak warga Ukraina kecewa dengan para calon, di tengah kekecewaan terhadap kebuntuan politik dan krisis ekonomi yang berlarut di negeri itu.
Femen, yang kebanyakan anggotanya adalah mahasiswi, menarik perhatian internasional musim panas lalu dengan menyelenggarakan protes terhadap perdagangan pariwisata seks di Ukraina. Para pegiat berjaga di bagian tengah Kiev dengan hanya memakai BH dan celana pendek.
Keempat perempuan itu anggota kelompok kecil feminis yang disebut Femen dan dikenal karena melancarkan protes yang menarik perhatian.
"Mereka digiring keluar dari tempat pemungutan suara oleh penjaga keamanan sebelum Viktor Yanikovich muncul untuk memberikan suara," kata beberapa wartawan.
"Cukup sudah kalian memerkosa demokrasi kami!" demikian teriakan pemrotes itu, yang memegang tanda yang berisi slogan seperti "Tolong! Perkosaan!" dan hanya memakai celana jeans dan secarik pita untuk menutup payudara mereka.
Keempat perempuan tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa mereka memprotes berakhirnya demokrasi di Ukraina dan tidak secara khusus terhadap Yanikovich atau mendukung pesaingnya, Perdana Menteri Yulia Tymoshenko.
Mereka ditahan dan didakwa melanggar hukum mengenai protes terbuka, pelanggaran administratif yang pelakunya dapat didenda, kata Kepala Departemen Keamanan Kementerian Dalam Negeri Ukraina Volodymyr Mayevski.
"Karena para pegiat itu tak mengajukan permohonan bagi protes tersebut dan mencampuri pekerjaan komisi pemilihan umum, mereka ditahan dan dibawa ke satu kantor polisi di ibu kota," kata Mayevski dalam satu pernyataan.
Protes tersebut dilancarkan setelah kampanye pemilihan umum yang berlangsung sengit dan membuat banyak warga Ukraina kecewa dengan para calon, di tengah kekecewaan terhadap kebuntuan politik dan krisis ekonomi yang berlarut di negeri itu.
Femen, yang kebanyakan anggotanya adalah mahasiswi, menarik perhatian internasional musim panas lalu dengan menyelenggarakan protes terhadap perdagangan pariwisata seks di Ukraina. Para pegiat berjaga di bagian tengah Kiev dengan hanya memakai BH dan celana pendek.
0 komentar:
Post a Comment