Jumat, 1 Oktober 2010 | 13:09 WIB
MADRID, KOMPAS.com — Pengadilan tinggi Eropa menyatakan, ayah yang bekerja di Spanyol berhak mendapat "cuti menyusui" setiap hari, bahkan jika ibu si anak tidak bekerja.
Telegraph, Jumat (1/10/2010), melaporkan, undang-undang baru itu mengatur bahwa baik ibu maupun ayah diizinkan meninggalkan pekerjaan selama satu jam pada siang hari atau mengurangi jam kerja setengah jam selama sembilan bulan pertama setelah kelahiran anak. Pengadilan Uni Eropa di Luksemburg, Kamis, memutuskan bahwa undang-undang Spanyol menimbulkan "diskriminasi yang tidak dapat dibenarkan berdasarkan jenis kelamin" karena ayah tidak memiliki hak yang sama sebagaimana ibu. Saat ini, ayah hanya diizinkan mengajukan "cuti menyusui" jika sang ibu bekerja penuh.
Pria Spanyol yang menentang hukum itu, Pedro Manuel Roca Alvarez, mengatakan, permintaannya untuk mendapatkan "cuti menyusui" dari kantornya di Galicia ditolak karena ibu dari anaknya seorang wiraswasta. Pengadilan tinggi Eropa itu mengatakan, penolakan semacam itu bisa memiliki efek untuk memaksa ibu yang bekerja sendiri membatasi pekerjaan mereka karena sang ayah tidak dapat diajak berbagi beban.
Penulis: Egidius Patnistik | Editor: Egidius Patnistik
MADRID, KOMPAS.com — Pengadilan tinggi Eropa menyatakan, ayah yang bekerja di Spanyol berhak mendapat "cuti menyusui" setiap hari, bahkan jika ibu si anak tidak bekerja.
Telegraph, Jumat (1/10/2010), melaporkan, undang-undang baru itu mengatur bahwa baik ibu maupun ayah diizinkan meninggalkan pekerjaan selama satu jam pada siang hari atau mengurangi jam kerja setengah jam selama sembilan bulan pertama setelah kelahiran anak. Pengadilan Uni Eropa di Luksemburg, Kamis, memutuskan bahwa undang-undang Spanyol menimbulkan "diskriminasi yang tidak dapat dibenarkan berdasarkan jenis kelamin" karena ayah tidak memiliki hak yang sama sebagaimana ibu. Saat ini, ayah hanya diizinkan mengajukan "cuti menyusui" jika sang ibu bekerja penuh.
Pria Spanyol yang menentang hukum itu, Pedro Manuel Roca Alvarez, mengatakan, permintaannya untuk mendapatkan "cuti menyusui" dari kantornya di Galicia ditolak karena ibu dari anaknya seorang wiraswasta. Pengadilan tinggi Eropa itu mengatakan, penolakan semacam itu bisa memiliki efek untuk memaksa ibu yang bekerja sendiri membatasi pekerjaan mereka karena sang ayah tidak dapat diajak berbagi beban.
Penulis: Egidius Patnistik | Editor: Egidius Patnistik
Anda Akan Menyukai ini :
Literatur Ekonomi | Ekonomi Mikro | Buku Komputer | Buku Gratis | Kumpulan Buku | Contoh Makalah | Makalah Management | Makalah Manajemen | Ekonomi Islam | Ilmu Ekonomi | Sistem Ekonomi Indonesia | Free Novels | Novel Melayu | Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi | Buku Akuntansi | Dasar Akuntansi | Jurnal Akuntansi | Artikel Akuntansi | Laporan Keuangan Perusahaan Jasa | Skripsi Akuntansi | Sistem Informasi Manajemen | Artikel Manajemen | Manajemen Sumber Daya Manusia | Manajemen Pemasaran | Konsep Dasar Manajemen | Cerpen Indonesia | Cerpen Remaja | Cerpen Cinta | Novel Cerpen | Motivasi Diri | Politik Amerika | Psikologi Anak | Psikologi Sosial | Psikologi Pendidikan | Psikologi Remaja | Pengertian Psikologi | Artikel Ekonomi
0 komentar:
Post a Comment