Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Sunday, June 13, 2010

Konteks Industrialisasi

Sunday, June 13, 2010
Usai Perang Dunia II, proses dikolonisasi berlangsung dibanyak belahan dunia. Negara-negara di Asia dan Afrika yang tadinya dijajah oleh berbagai bangsa dari Eropa berhasil memerdekakan diri secara politik dan militer.

Tetapi ada bekas yang masih tertinggal sampai kini dari keterjajahan bangsa-bangsa Asia dan Afrika itu. Yakni suatu kepercayaan bahwa model pembangunan yang sebaiknya mereka terapkan adalah industrialisasi yang konsepnya sudah diuji- coba oleh para penjajah mereka dan terbukti berhasil menciptakan keunggulan bangsa-bangsa Eropá atas mereka.

Hasil dari industrialisasi adalah tumbuh suburnya perusahaan-perusahaan industri/pabrik-pabrik di mana-mana.
Apa hakekat industrialisasi ? jawabnya bisa dipahami dari sejarah Revolusi Industri di Eropa.

1.1 REVOLUSI INDUSTRI DI EROPA

Selama tahun 1700-an M dan awal 1800-an, terjadi perubahan-perubahan besar dalam kehidupan dan pekerjaan manusia dibanyak belahan dunia. Perubahan-perubahan ini adalah hasil dari industrialisasi. Istilah Revolusi Industri menunjukan perubahan-perubahan yang berlangsung selama periode 1700 -1800-an tersebut.

Revolusi Industri bermula di Inggris selama 1700-an. Ia mulai menyebar ke bagian lain Eropa dan Amerika Utara pada awal 1800-an. Menjelang pertengahan 1800-an, industrialisasi telah menyebar ke mana-mana di seantero Eropa Barat dan Timur Laut Amerika Serikat.

Revolusi Industri telah menciptakan pertambahan yang sangat besar dalam produksi beragam jenis barang. Sebagian dari peningkatan produksi ini disebabkan oleh diperkenalkannya mesin-mesin bertenaga non-hayati dan berkembangnya organisasi pabrik. Sebelum revolusi, pembuatan barang-barang dikerjakan dengan tangan atau mesin sederhana. Kebanyakan masyarakat bekerja di rumah di desa-desa. Sebagian kecil bekerja di bengkel-bengkel di kota yang tergabung dalam perkumpulan yang disebut guild. Revolusi Industri secara perlahan namun pasti mengeluarkan pekerjaan membuat benda-benda tadi dari rumah dan bengkel. Mesin-mesin yang dikendalikan dengan energi non-hayati (Power driven- machinery) telah menggantikan pekerjaan tangan, dan pabrik-pabrik tumbuh sebagai cara terbaik menggabungkan mesin-mesin dan orang-orang bekerja di dalamnya.

Begitu revolusi Industri tumbuh, para penanam modal swasta dan lembaga-lembaga keuangan dibutuhkan untuk menyediakan modal (uang) demi perluasan lebih lanjut industrialisasi. Para pemilik uang dan bank-bank telah menjadi sama pentingnya dengan industrialis dan pabrik- pabrik dalam proses pertumbuhan revolusi Mi. Untuk pertama kali dalam sejarah Eropa, para pemuka bisnis kaya yang disebut para kapitalis, telah berhasil mengambil alih pengendalian dan pengorganisasian atas produksi barang- barang sarana hidup manusia.

Para sejarawan berbeda pendapat tentang arti penting dari revolusi ini. Sebagian menekankan pentingnya revolusi ini dari segi peningkatan luar biasa produksi barang-barang. Mereka beralasan bahwa peningkatan selama ini lebih banyak berarti bagi standar hidup rakyat periode 1800-an, daripada yang diberikan oleh upaya undang-undang dan perkumpulan- perkumpulan dagang. Sejarawan lain menekankan aspek negatif dengan menunjuk kepada berjejalannya dan betapa tidak sehatnya rumah-rumah hunian para buruh serta kondisi suasana kerja yang sangat buruk/mengerikan yang terpusat di kota¬kota.

Beberapa sejarawan bahkan menolak revolusi industri ini sebagai sebuah revolusi, manakala revolusi diartikan sebagai periode perubahan besar, cepat dan tiba-tiba. Para cendikiawan ini bersikeras bahwa unsur-unsur dasar dari revolusi industri ini bisa ditelusuri ke belakang ratusan tahun sebelum 1700- an, di Eropa.

Akar-akar kemajuan ilmiah berkecambah sejak masa Renaissance (1300¬1500-an M). Hakikat Renaissance sendiri adalah proses perubahan dari kebekuan berpikir dan sekaligus permusuhan terhadap pengaruh dan kekuasaan gereja (Kepausan Roma) yang menindas pada masa tersebut. Sehingga penemuan-penemuan ilmiah beriring sejalan dengan berkembangnya filsafat¬filsafat materialisme, sekularisme dan humanisme yang menyingkirkan iman kepada Tuhan ke sudut-sudut kehidupan social bahkan kalau perlu melenyapkannya.

Hari ini, sebagian besar sejarawan sepakat bahwa revolusi industri tersebut adalah titik balik kehidupan dunia yang sangat penting. Ia telah mengubah dunia Barat dari masyarakat desa dan agraris menjadi masyarakat kota dan industri. Industrialisasi telah membawa banyak manfaat material, namum is juga menciptakan masalah-masalah besar yang terus mengancam sampai kini. Sebagai contoh, kebanyakan negara industri menghadapi masalah pencemaran udara dan air.

Daftar ISI :

KONTEKS INDUSTRIALISASI
1. REVOLUSI INDUSTRI DI EROPA
2. INDUSTRIALISASI

Untuk Lebih lanjut Silahkan Download

Pengantar Teknik Industri - BAB 1.pdf

Anda Akan Menyukai ini :

0 komentar:

Post a Comment

 

Komentar

Postingan Terakhir