Selasa, 8 Juni 2010 | 08:53 WIB
SYDNEY, KOMPAS.com — Habiskan makanan Anda atau kena denda. Kalau tidak habis, lain kali cari restoran lain. Galak juga pemilik restoran makanan Jepang di Sydney, Australia, ini. Dia benar-benar menyuruh tamu menghabiskan makanan yang dipesan demi kelestarian lingkungan.
Juru masak Yukako Ichikawa memberikan diskon hingga 30 persen kepada tamu yang menghabiskan semua pesanan di Restoran Wafu yang terletak di pinggiran Sydney. "Demi menjaga lingkungan yang bersih di kemudian hari, kami menuntut lebih banyak kepada tamu dibandingkan restoran lain," demikian tertulis di papan peraturan di pintu masuk.
Aturan itu antara lain meminta tamu menghabiskan semua makanan pesanan, yang merupakan makanan organik dan bebas gluten, gula. Sang juru masak dan staf akan mengatakan kepada para tamu yang tidak menghabiskan makanan agar mencari restoran lain di kemudian hari.
"Anda diminta menghabiskan makanan yang telah dipesan, kecuali potongan lemon, gari (saus sushi), dan wasabi," demikian tertulis di dalam daftar menu. "Sayur dan salad yang ada di piring Anda bukan dekorasi, itu adalah bagian dari makanan yang Anda pesan," lanjut peringatan tersebut.
Aturan ketat dari Wafu ini mendapatkan kritik pedas dari para pengamat restoran. "Wafu bukan sekadar restoran. Wafu adalah perwujudan etos personal Yukako terhadap gizi dan kesinambungan alam," demikian pernyataan restoran menjawab di situsnya.
"Kami tidak hanya berkomitmen menyuguhkan makanan, tetapi juga secara aktif berdedikasi terhadap alam, mengurangi sampah, dan secara serius ikut bertanggung jawab terhadap masa depan lingkungan." Iya deh…. (AP/Joe)
Editor: aegi | Sumber : Kompas Cetak
SYDNEY, KOMPAS.com — Habiskan makanan Anda atau kena denda. Kalau tidak habis, lain kali cari restoran lain. Galak juga pemilik restoran makanan Jepang di Sydney, Australia, ini. Dia benar-benar menyuruh tamu menghabiskan makanan yang dipesan demi kelestarian lingkungan.
Juru masak Yukako Ichikawa memberikan diskon hingga 30 persen kepada tamu yang menghabiskan semua pesanan di Restoran Wafu yang terletak di pinggiran Sydney. "Demi menjaga lingkungan yang bersih di kemudian hari, kami menuntut lebih banyak kepada tamu dibandingkan restoran lain," demikian tertulis di papan peraturan di pintu masuk.
Aturan itu antara lain meminta tamu menghabiskan semua makanan pesanan, yang merupakan makanan organik dan bebas gluten, gula. Sang juru masak dan staf akan mengatakan kepada para tamu yang tidak menghabiskan makanan agar mencari restoran lain di kemudian hari.
"Anda diminta menghabiskan makanan yang telah dipesan, kecuali potongan lemon, gari (saus sushi), dan wasabi," demikian tertulis di dalam daftar menu. "Sayur dan salad yang ada di piring Anda bukan dekorasi, itu adalah bagian dari makanan yang Anda pesan," lanjut peringatan tersebut.
Aturan ketat dari Wafu ini mendapatkan kritik pedas dari para pengamat restoran. "Wafu bukan sekadar restoran. Wafu adalah perwujudan etos personal Yukako terhadap gizi dan kesinambungan alam," demikian pernyataan restoran menjawab di situsnya.
"Kami tidak hanya berkomitmen menyuguhkan makanan, tetapi juga secara aktif berdedikasi terhadap alam, mengurangi sampah, dan secara serius ikut bertanggung jawab terhadap masa depan lingkungan." Iya deh…. (AP/Joe)
Editor: aegi | Sumber : Kompas Cetak
Anda Akan Menyukai ini :
Literatur Ekonomi | Ekonomi Mikro | Buku Komputer | Buku Gratis | Kumpulan Buku | Contoh Makalah | Makalah Management | Makalah Manajemen | Ekonomi Islam | Ilmu Ekonomi | Sistem Ekonomi Indonesia | Free Novels | Novel Melayu | Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi | Buku Akuntansi | Dasar Akuntansi | Jurnal Akuntansi | Artikel Akuntansi | Laporan Keuangan Perusahaan Jasa | Skripsi Akuntansi | Sistem Informasi Manajemen | Artikel Manajemen | Manajemen Sumber Daya Manusia | Manajemen Pemasaran | Konsep Dasar Manajemen | Cerpen Indonesia | Cerpen Remaja | Cerpen Cinta | Novel Cerpen | Motivasi Diri | Politik Amerika | Psikologi Anak | Psikologi Sosial | Psikologi Pendidikan | Psikologi Remaja | Pengertian Psikologi | Artikel Ekonomi
1 komentar:
Tenang....ga perlu khwatir...kalau di indonesia pasti habis.
Apa perlu piringnya dihabisin juga...? hehehehe
thanks fansbuku...nice info
Post a Comment