Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Friday, April 2, 2010

Filsafat Ilmu - BAB VII Definisi

Friday, April 2, 2010
BAB VII
Definisi




1. Catalan Awal

Berpikir bisa tidak sama dengan berpikir ilmiah. Manusia berpikir karena ia mempunyai akal. Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentusecara teratur dan cermat Ada tiga sarana bapikir ilmiah, yakni (1) behasa ilmiah (2) logika dan matematika (3) logika dan statistika.

Definisi merupakan perangkat dari bahasa ilmiah. Definisi memungkinkan komunikasi ilmiah itu bersifat reproduktif dan obyektif Sifat reproduktif berarti bahwa informasi yang disampaikan oleh si A kepada si B harus ditangkap dalam arti seperti yang dimaksudkan oleh si A- jika sampai si B menangkap lain, maka itu namanya salah informasi Apabila saya menyebut kata "apel" dan memaksudkannya sebagai sejenis buah yang enak dimakan, maka Pengertian yang sama harus ditangkap oleh pihak yang dituju. Jangaa sampai nanti mengarahkan kata "apel" dengan berbaris atau hadir. Disinilah pentingnya definisi atau pembatasan.

Kalau kita memperkenalkan istilah baru, perlu dijelaskan bepada lawnn bicara agar jangan sampai terjadi salah tafsir. Lawan bicara harus tahu siapa sebetulnya yang kita ingin sampaikan. Ini herlu untuk meughilangkan ambiguitas makna. Tidak jarang suatu masalah tidak kunjung diselesaikan sebab pihak-pihak yang bermsalah menggunakan satu kata dengan penafsiran yang berbeda-boda. (Black, 203-204)

Definisi dibicarakan dalam bab khusus atas bebearapa pertimbangan. Pertama, seperti dijelaskan di atas, definisi merupakan salah satu sarana berpikir ilmiah. Kedua, dalam kehidupan akademis masalah definisi nampaknya kurang diperhatikan. Gejala ini nampak dalam diskusi-diskusi atau polemik dimana prokontra akhirnya selalu berkepanjangan tanpa penyelesaian yang memuaskan sekedar contoh : Sekitar peristiwa Mei 1998 ( Demonstrasi Mahasiswa yang menumbangkan Presiden Soeharto dan menandai mulainya era Reformasi )para intelektual dan politikus ramai membicarakan reformasi. Para pengikut Soeharto mengartikan reformasi sebagai pembaharuan tetapi dasarnya tetap Orde Baru. sedangkan para reformis maksudkan dihapuskannya semua yang berbau Orde Baru. Kaum Soehartois maksudkan bahwa pembaruan dilakukan tetap oleh orang-orang Orba, sebaliknya kelompok reformis maksudkan pembaruan dilakukan oleh orang-orang yang tidak ada kaitanya dengan Orba.

Pembahasan dalam Bab ini dimaksudkan untuk memberikan pegangan pokok dalam menggunakan definisi dan menjadikannya sebagai bagian dari tradisi Ilmiah. yang diuraikan adalah definisi dari definisi, jenis-jenis definisi, hirarki definisi dan hukum-hukum definisi.

2. Definisi dari Definisi

Secara etimolagis, definisi berasal dari bahasa latin definito (de + finire)yang berarti pembatasan atau memberi batas. Dengan memberikan batas-batas yang tegas sesuatu kata menjadi jelas artinya dan tidak membingungkan. Dengan demikian suatu kata dapat dibedakan dari kata lain, jadi definisi berarti memberi batasan tentang suatu kata. Definisi selalu memberikan batasan tentang suatu kata bukan suatu hal dengan kata lain definisi adalah sebuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang arti suatu kata atau istilah.

Suatu definisi terdiri atas 3 bagian yakni, definiedum ( Kata atau bagian pangkal yang harus dijelaskan), definiens (uraian dari bagian pangkal ), dan sebuah kata penghubung yang biasanya " adalah ". Pada kalimat manusia adalah mahluk berakal budi, manusia adalah definiedum sedangkan berakal budi adalah definiens.

Socrates menganggap definisi sebagai persyaratan untuk memiliki pengetahuan yang sempurna. Definisi, menurut Socrates, adalah penjelasan tentang suatu. Dalam buku Theuetetus, dapat kita baca dialog antara Socrates dan Theaetetus tentang definisi.
Berikut cuplikan dialog:

" Bila orang menyatakan pendapat yang benar tentang sesuatu tanpa definisi, engkau boleh mengatakan bahwa otakanya betul betul Pintar, tapi tak punya pengetahuan. Karena orang yang tak dapat memberi dan menerima definisi tentang sesuatu tidak punya pengetahuan tentang benda itu. Tapi kalau dia menambahkan definisi, saya bisa saja menolaknya tapi pengetahuannya sempuma. Theaetetus bertanya: dapatkah guru memberi contoh tentang definisi Socrates menjawab: misalnya, tentang matahari, saya kira engkau perlu tahu bahwa matahari adalah benda yang paling terang di antara tenda-benda angkasa yang beredar mengelilingi bumi. Theaetetus berkata: tentu. Socrates berkata lagi: camkanlah mengapa saya mengatakan hal ini. Alasannya, ialah, seperti yang saya katakan, bahwa jika engkau tahu perbedaan dan ciri pembeda setiap benda, maka seperti biasa dikatakan orang, engkau sampai pada definisi atau penjelasan tentang benda itu. Kalau engkau hanya tahu suatu yang umum saja dan bukannya ciri, engkau hanya tahu definisi benda-benda yang memiliki sifat-sifat umum itu."

Confusius, dalam Lun yu (analek Confusian), juga mengingatkan kepada Tzu-lu, muridnyg, tentang pentingnya "meluruskan nama-nama". Ungkapan ini sama dengan definisi. Cuplikan dialog antara Confusius dan Tzu-lu adalah sebagai berikut:

Tzu-lu berkata: "Penguasa Wei sudah menantimu, agar Anda mengurus pemerintahan bersama dia. 'tugas mana menurut Anda yang terpenting? Sang Guru menjawab: meluruskan nama-nama Tzu-lu berkata: kalau begitu baiklah. Anda memang bijaksana. Tetapi mengapa harus meluruskan nama ? Sang Guru menjawab: kamu sangat tidak terdidik, Yu. Orang berkarakter mulia, jika dia tidak tahu apa-apa, harus berhati-hati. Jika nama tidak benar, ucapan tidak sesuai dengan kebenaran benda-benda. Jika ucapan tidak sesuai dengan kebenaran benda-benda, tugas tidak dapat dijalankan dengan sukses."

3. Jenis-jenis Definisi

Pada, dasarnya, ada dua macam definisi, yakni definisi nominalis dan definisi realis. Berikut diuraikan tentang kedua jenis definisi tersebut.

3.1. Defmisi nominalia

Disebut juga definisi menurut kata. Disini, sesuatu dijelaskan dengan menguraikan arti kata tertentu. Dengan demikian, ambigutas arti dapat dihindarkan. Dua orang berdiskusi tentang sosialisme, tapi tak kunjung mencapai kata sepakat Diskusi mereka melenceng. Penyebabnya karena masing-masing mereka mengartikan kata itu secara berbeda. Si A mengartikan sosialisme sebagai kontrol pemerintah federal atas kegiatan ekonomi. Sedangkan lawan bicaranya, si B, mengartikan kata itu sebagai pemiklikan bersama.

Definisi nominalis terbagi atas beberapa macam yakni:

3.1.1 .Definisi etimologis:

memberikan penjelasan dengan menguraikan akar atau asal usul kata tersebut. Misalnya, reformasi berasal dari bahasa Latin reformatio. Kata reformatio terdiri dari dua patah kata yakni re + formntio. Kata re berarti ulang atau kembaii, formatio berarti pembentukan atau penataan. Jadi reformasi berarti upaya penataan kembali. Arti ini jauh lebih tepat dari pengertian yang sering kita dengar (yakni pembaruan). Bukankah penataan kembali tidak persis sama dengan pembaruan ?

3.1.2. Definisi eksiklopedis:

menjelaskan sebuah kata atau istilah dengan merujuk kepada kamus

3.1.3. Definisi Sinonim:

menjelaskan dengan menggunakan kata atau ungkapan lain yang sama artinya. Sinonim adalah kata yang sama artinya Misalnya, lahan adalah bidang tanah yang terbuka , dampak adalah pengaruh yang meanbawa akibat.


3.2. definisi realis:
Definisi nominalis di atas memang membantu menjelaskan arti sebuah kata atau ungkapan, tapi belum menunjuk inti hakikatnya. Definisi ini selalu bersifat majemuk. Inilah definisi yang sebenarnya. Definisi dapat dibedakan atas definisi esensialis, definisi gambaran/ lukisan, definisi fungsional, dan definisi kausal.

3.2.1. Definisi esensialis:

Yakni penjelasan dengan mengemukakan bagian-bagian yang menyusun sesuatu. Jadi, yang dikemukakan adalah hakikat atau esensi dari sesuatu. lnilah definisi yang sebenarnya. Misalnya, manusia adalah makluk berakal budi (rational-animal). Di sini yang dikemukakan adalah unsur yang merupakan konstituan dari manusia (rasio adalah unsur rohani pada manusia, dan animal adalah unsur materi pada manusia )

2.2 Definisi Deskriptif

Yakni penjelasan dengan mengemukakan ciri-ciri khas ari definiendum misalnya seperti semua burung gagak berwarna hitam. Dengan demikian burung gagak dibedakan dari jenis burung lain. Definisi tidak selengkap definisi hakiki tapi cukup untuk membedakan dari sesuatu yang lain. Biasanya digunakan dalam ilmu-ilmu empiris seperti ilmu alam, ilmu hayat atau sosologi.


2.3 Definisi funsinal

yakni penjelasan dengan mengemukakan tujuan misalnya, Arloji adalah alat penunjuk yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dimasukan kedalam kantong atau dililitkan dipergelangan tangan.

2.4 Definisi Kausal

Yakni penjelasan dengan mengemukakan sebab musabab misalnya, Awan adalah uap air yang terkumpul diudara karena penyinaran air laut oleh matahari. atau Gerhana bulan terjadi karena bumi berada diantara bulan dan matahari.




Anda Akan Menukai ini :

1 komentar:

Unknown said...

saya ingin tau buku yang membahas definisi ini apa ya? terimakasih

Post a Comment

 

Komentar

Postingan Terakhir