Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Sunday, April 11, 2010

Epidemiologi Kebidanan - BAB I Pendahuluan

Sunday, April 11, 2010
Definisi Epidemiologi

Epidemiologi adalah ilmu yang meemepelajari tentang distribusi penyakit dan determinannya pada manusia.
(Mac Mahon & Pugh, 1970). Distribusi penyakit dapat dideskripsikan menurut orang (usia, jenis keiamin dan ras), tempat (penyebaran geografis), dan waktu, sedangkan pengkajian determinan penyakit mencakup penjelasan pola di stribusi penyakit tersebut menurut faktor-faktor penyebabnya.

Istilah epidemiologi berasal dari kata 'epi" (atas), 'demos' (rakyat, penduduk), dan 'logos' (ilmu), sehingga epidemiologi dapat diartikan sebagai "Ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang terjadi/ menimpa peenduduk'. Epidemiologi tidak terbatas hanya mempelajari tentang epidemi (wabah).

Menurut sejarah perkembangan, epidemio1ogi dibedakan atas :

1. Epidemiologi klasik: terutama mempelajari tentang penyakit menular wabah serta terjadinya penyakit menurut konsep epidemiologi klasik.
2. Epidemiologi modern merupakan sekumpulan konsep yang digunakan dalam studi epidemio1ogi yang terutama bersifat analitik, selain untuk penyakit menular wabah dapat diterapkan juga untuk penyakit menular bukan wabah, penyakit tidak menular serta masalah-masalah kesehatan lainnya.

Menurut bidang penerapannya, epidemiologi modern dibagi atas :
(a) Epidemiologi lapangan
(b) Epidemiologi komunitas
(c) Epidemiologi klinik

Menurut metode investigasi yang digunakan, epidemiologi dibedakan atas
1. Epidemiologi deskriptif : mempelajari peristiwa distribusi penyakit
2. Epidemiologi analitik: mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi penyakit (determinannya)

Ruang Lingkup

Ruang lingkup kajian epiderniologi mencakup;
1. Penyakit menular wabah
2. Penyakit menular bukan wabah
3. Penyakit tidak menular
4. Masalah Kseshatan Lainnya

Secra praktis ruang lingkup epidemiologi lapangan dan komuitas dapat dibagi menjadii dua kelompok, yaitu studi mengenai fenomena dan studi mengenai penduduk (tabel 1.1). sedangkan ruang lingkup opidemio1ogl' klinik yang mempelajari peristiwa klinik serta .kaitannya dengan riwayat alamiah penyakit diperlihatkan pada Diagram 1.1

Keunikan Epidemiologi jika dibandingkan dengan cabang lain cabang lain Ilmu Kedokteran dan limu Kesehatan ialah:

1. Epidemiologi tidak, mempelajari individu melainkan kelompok orang.
2. Epidemiologi memperbandingkan satuk Kelompok dengan kelompok lainnya dalam Masyarakat.
3. Epidemiologi mempelajari apakah kelompok dengan kondisi tertentu lebih sering memiliki suatu karaktesistik tertentu daripada kelompok tanpa kondisi tersebut. Kelompok yang lebih sering memiliki karakteristik dinamakan kelompok beresiko Tinggi (high risk group).


Studi Epidemiologi

Dari spektrum penyakit, yaitu urutan peristiwa yang terjadi pada manusia sejak saat pajanan (exposure) terhadap agen etiologi sampai dengan kematian (diagram 1.2) hanya sebagian kecil yang umuTnnya disadari o1eh pengamat kesehatan, yaitu apabila kasus telah berkembang penuh Walaupun demikian, dalam Epidemiologi diupayakan untuk sedapat mungkin mempelajari seluruh rentang spektrum penyakit.
Tujuan studi epidemiologi adalah:
1. Mendiagnosis masalah kesehatan masyarakat.
2. Menentukan riwayat alamiah dan etiologi penyakit.
3. Menilai dan merencanaan pelayanan kesehatan.

Ketiga tujuan tersebut dicapai dengan melakukan surveilans epidemiolagi dan penelitian epidemilogi. Surveilans epidemioLogi meliputi kegiatan-kegiatan.
1. Pengumpulan data secara sistematis dan kontinu.
2. Pengolahan, analisis dan interprestasi data sehingga menghasilkan informasi.
3. Penyebarluasan informasi. tersebut kepada inistansi yang yang berkepentingan
4. Penggunaan informasi tersebut untuk pemantauan penilaian, dan perencanaan program kesehatan.

Penelitian epidemiologi mencakup kegiatan yang sama dengan surveilans epidemiologi, tetapi pengumpulan datanya
tidak dilakukan secara kontinu . Penelitian epdemiologi terutama bersifat observasional (pada epidemiologi Lapangan)
yang mempelajari hubungan antara pajanan dengan terjadinya penyakit (disease). Untuk menyederhanakan penilaian, dalam
kebanyakan studi digunakan pengukuran pajanan dan penyakit yang berskala dikotomi (ada vs tidak ada pajanan, ada vs tidak
ada penyakit Tabel 1. 2)
Pajanan dapat berasal dari luar dini subjek yang dipelajari (kebisingan lingkungan, zat toksik dalam makanan, dan sebagainya), perilaku subjek (penggunaan sabuk pengaman saat berkendara, perokok, dan sebagainya), maupun faktor internal pada subjek (usia, jenis keiamin, dan sebagainya). Faktor risika adalah pajanan yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit,
sedangkan faktor preventif adalah pajanan yang menurunkan risiko terjadinya penyakit.

Contoh 1.1

Misalkan akan dipelajari kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan kejadian diare dalam satu bulan terakhir pada 100 orang penduduk sebuah desa, Hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel 2 x 2 berikut.
Di sini kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan merupakan pajanan, sedangkan penyakitnya adalah kejadian diare.

Wabah dan KLB I

Istilah epzdemi (wabah) di waktu lampau digunakan khusus untuk mendeskripsikan peristiwa berjangkitnya penyakit menular secara akut. Pengertianya path saat ini lebih ditekankan pada kansep prevalensi yang berlebihan dan dapat digunakan pula untuk penyakit tidak menular.

Dalam UU Republik Indonesia No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan PP Republik Indonesia No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit menular dinyatakan:

- Wabah ( wabah penyakit menular) adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi keadaan yang lazim pada wilayah dan periode tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

- KLB (kejadian luar biasa) adalah. timbulnya atau meningkatnya kejadian morbiditas/ mortalitas yang bermakna secara epidemiologis pada suatu wilayah dan periode tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.

Contoh 1.2:

Wabah akut sering kali berlalu tanpa disadari selama kabut tebal di kata London pada tahun i952, efek polusi atmosfer oleh S02 baru diketahui setelah jumlah kematian pada periode tetsebut dihitung dan dibandingkan dengan angka-angka pada periode sebelum dan sesudahnya (diagram 1.3)


Anda Akan Menukai ini :

0 komentar:

Post a Comment

 

Komentar

Postingan Terakhir