Sabtu, 3 April 2010 | 14:40 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com — Celana melorot atau yang menggantung rendah memberi citra buruk bagi para pemakainya. Itu kata seorang senator negara bagian AS yang berada di balik kampanye iklan "Naikkan Celana Anda".
Eric Adams, senator Negara Bagian Brooklyn, berada di balik iklan senilai 2.000 dollar AS yang berbunyi 'Stop The Sag' yang menunjukkan dua pria bercelana jins melorot atau menggantung rendah demi memperlihatkan celana dalam mereka. Adams tergerak untuk mengakhiri tren berpakaian semacam ini yang telah populer di dunia fashion pria.
Politisi itu, seorang pensiunan kapten polisi, merupakan orang paling akhir yang berbicara tentang tren tersebut. Sebelumnya ada Larry Platt, peserta American Idol, yang menjadi sensasi di internet awal tahun ini dengan lagunya, "Pants on the Ground". Bahkan, Presiden AS Barack Obama sebelumnya mengatakan, "Beberapa orang mungkin tidak ingin melihat pakaian dalam Anda, saya salah satu dari mereka."
Kampanye di New York itu mengikuti hal yang serupa yang terjadi di Dallas, di mana pejabat setempat memulai kampanye "Naikkan Celana Anda" tahun 2007. Sementara di St Petersburg, Florida, seorang kepala SMU memesan ribuan kancing tarik palstik untuk membantu siswa menaikkan celana mereka.
Adams mengatakan, dia merasa muak setelah menyaksikan seorang penumpang kereta yang memakai celana yang bergantung sangat rendah. "Semua orang di kereta memandangnya dan menggelengkan kepala mereka. Namun, tidak seorang pun mengatakan apa-apa untuk memperbaiki cara berpakain orang itu," katanya, seperti dikutip Telegraph, Sabtu.
Tren menggunakan celana yang melorot, kata Mark-Evan Blackman, yang memimpin departemen pakaian pria di New York's Fashion Institute of Technology,
diadaptasi dari penampilan tanpa ikat pinggang dan kadang-kadang dari seragam penjara yang kebesaran. Awalnya tren itu dilihat sebagai gaya jalan. Namun, saat ini gaya itu telah menyebar dari pusat kota ke pusat-pusat perbelanjaan dan ruang sekolah.
Penulis: EGP | Editor: aegi
NEW YORK, KOMPAS.com — Celana melorot atau yang menggantung rendah memberi citra buruk bagi para pemakainya. Itu kata seorang senator negara bagian AS yang berada di balik kampanye iklan "Naikkan Celana Anda".
Eric Adams, senator Negara Bagian Brooklyn, berada di balik iklan senilai 2.000 dollar AS yang berbunyi 'Stop The Sag' yang menunjukkan dua pria bercelana jins melorot atau menggantung rendah demi memperlihatkan celana dalam mereka. Adams tergerak untuk mengakhiri tren berpakaian semacam ini yang telah populer di dunia fashion pria.
Dalam sebuah pesan online yang diposting di YouTube, ia mengatakan, "Anda meningkatkan level rasa hormat Anda jika Anda menaikkan celana Anda." Ia meminta orang-orang muda untuk tidak menyerahkan kontrol atas citra diri mereka kepada pihak lain.
Politisi itu, seorang pensiunan kapten polisi, merupakan orang paling akhir yang berbicara tentang tren tersebut. Sebelumnya ada Larry Platt, peserta American Idol, yang menjadi sensasi di internet awal tahun ini dengan lagunya, "Pants on the Ground". Bahkan, Presiden AS Barack Obama sebelumnya mengatakan, "Beberapa orang mungkin tidak ingin melihat pakaian dalam Anda, saya salah satu dari mereka."
Kampanye di New York itu mengikuti hal yang serupa yang terjadi di Dallas, di mana pejabat setempat memulai kampanye "Naikkan Celana Anda" tahun 2007. Sementara di St Petersburg, Florida, seorang kepala SMU memesan ribuan kancing tarik palstik untuk membantu siswa menaikkan celana mereka.
Adams mengatakan, dia merasa muak setelah menyaksikan seorang penumpang kereta yang memakai celana yang bergantung sangat rendah. "Semua orang di kereta memandangnya dan menggelengkan kepala mereka. Namun, tidak seorang pun mengatakan apa-apa untuk memperbaiki cara berpakain orang itu," katanya, seperti dikutip Telegraph, Sabtu.
Tren menggunakan celana yang melorot, kata Mark-Evan Blackman, yang memimpin departemen pakaian pria di New York's Fashion Institute of Technology,
diadaptasi dari penampilan tanpa ikat pinggang dan kadang-kadang dari seragam penjara yang kebesaran. Awalnya tren itu dilihat sebagai gaya jalan. Namun, saat ini gaya itu telah menyebar dari pusat kota ke pusat-pusat perbelanjaan dan ruang sekolah.
Penulis: EGP | Editor: aegi
Anda Akan Menukai ini :
Literatur Ekonomi | Ekonomi Mikro | Buku Komputer | Buku Gratis | Kumpulan Buku | Contoh Makalah | Makalah Management | Makalah Manajemen | Ekonomi Islam | Ilmu Ekonomi | Sistem Ekonomi Indonesia | Free Novels | Novel Melayu | Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi | Buku Akuntansi | Dasar Akuntansi | Jurnal Akuntansi | Artikel Akuntansi | Laporan Keuangan Perusahaan Jasa | Skripsi Akuntansi | Sistem Informasi Manajemen | Artikel Manajemen | Manajemen Sumber Daya Manusia | Manajemen Pemasaran | Konsep Dasar Manajemen | Cerpen Indonesia | Cerpen Remaja | Cerpen Cinta | Novel Cerpen | Motivasi Diri | Politik Amerika | Psikologi Anak | Psikologi Sosial | Psikologi Pendidikan | Psikologi Remaja | Pengertian Psikologi | Artikel Ekonomi
0 komentar:
Post a Comment