
Teriakan minta tolong terdengar di mana-mana, dari bawah gedung yang runtuh, kekacauan (chaos) di mana-mana, demikian LA Times melaporkan. Seorang diplomat menggambarkan gempa bumi sebagai amalapetaka terdasyat negeri itu.
Saat malam tiba di ibukota Haiti, Port-au-Prince, kota berpenduduk 2 juta, dilaporkan situasi darurat terjadi di seantero kota. Gedung-gedung yang belum rubuh terancam ambruk, warga terluka di mana-mana, dan mereka yang selamat terpaksa tidur di jalan-jalan.
Peringatan Tsunami menjadi isu yang menyebar ke warga negeri tetangganya, khususnya Cuba, Bahama dan kawasan lain di Karibia.
Gempa yang terkuat yang pernah terjadi di negeri itu, dengan kekuatan 7.0. Scala Righter terjadi sekira 10 mil sebelah barat kota Port-au-Prince dengan kedalaman 5 mil, terjadi pada 4:53 p.m, meluluh-lantakkan kota yang padat penduduk. Listrik langsung padam, jalur telepon putus. Kawasan terisolir.
Caryl Stern, president lembaga pengumpul dana untuk UNICEF di AS menyatakan, pihaknya memiliki 100 pekerja di Haiti. Pekerja UNICEF di Port-au-Prince melaporkan padanya, ada sekolah ambruk dimana anak-anak terkubur di dalamnya.
“Sangat mengerikan,” kata Caryl Stern. “Gempa bumi terburuk di kawasan miskin, ” tambahnya prihatin.
Rachmani Domersant dari lembaga Food for the Poor mengatakan kepada Kantor Berita Reuters bahwa memasuki malam hari ibukota Port-au-Prince gelap gulita. “Ribuan orang duduk-duduk di jalan tidak tahu mau pergi ke mana. Orang-orang berlarian, menangis dan berteriak,” tambahnya.
“Orang-orang berupaya mencari korban di bawah reruntuhan dengan lampu senter. Saya kira jumlah ratusan korban merupakan perkiraan yang amat kecil.”
Kantor pusat misi PBB di Haiti juga mengalami rusak berat dan sejumlah staf dilaporkan hilang.
Pernyataan yang dikeluarkan PBB di New York mengatakan kantornya di Haiti beserta instalasi PBB lainnya menghadapi kerusakan serius.
Duta Besar Haiti untuk AS, Raymond Joseph, mengatakan dia sempat menghubungi seorang rekannya di Port-au-Prince.
“Dia harus menghentikan mobilnya sekitar satu jam lalu dan keluar berjalan kaki. Dia mengatakan rumah-rumah di sisi jalan ambruk,” katanya kepada jaringan televisi CNN.
Rekannya itu, tambah Raymond Joseph, tidak bisa memastikan apakah akan sampai di rumahnya atau tidak karena dia masih harus menyeberang jembatan.
Wartawan BBC Nick Davies di negara tetangga Jamaika mengatakan gempa sepertinya mengguncang Haiti sampai lebih dari satu menit.
Ditambahkan bahwa sebagai salah satu negara miskin, Haiti kemungkinan besar membutuhkan bantuan internasional untuk menghadapi akibat gempa bumi ini.
Sementara Mike Blanpied dari Kantor Survey Geologi AS mengatakan bahwa berdasarkan dari lokasi dan kekuatan gempa maka sekitar tiga juta warga akan terkena dampaknya.
“Gempa ini terjadi di bawah tanah dan bukan di lepas pantai, jadi banyak orang yang secara langsung terkena guncangan yang datang dari gempa bumi yang cukup dangkal,” katanya kepada BBC.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama sudah mengeluarkan pernyataan bahwa dia memikirkan dan berdoa untuk warga Haiti serta AS siap untuk membantu mereka. (LAT/BBC/dms)
Sumber : http://www.poskota.co.id
0 komentar:
Post a Comment