Sasaran utama kelompok manajemen proyek meliputi :
1. Pelaksana pembangunan yang memenuhi kebutuhan fungsional Klien
2. penyelesaian proyek dalam Batas biaya yang telah di sepakati
3. Pelaksanaan sesuai dengan standar
4. Pemeliharaan kesehatan dan keselamatan orang yang dilibatkan dalam pekerjaan.
Dalam sasaran utama ini mungkin saja ada sasaran untuk setiap tahap. Penting bahwa sasaran antara dan sasaran akhir jelas dan disepakati semua pihak yang terlibat, dan bahwa cara menilai tercapainya sasaran sudah ditentukan sejak awal.
2. KELOMPOK MANAJEMEN PROYEK
Kebutuhan kelompok Manajemen proyek ditekankan sekali dalam buku ini, untuk membedakan manajemen organisasi mapan dengan manajemen dari suatu proyek. Kelompok yang diperlukan tergantung pada jenis proyeknya. Banyak klien, khususnya yang belum biaya melakukan kegiatan proyek bangunan menaksir waktu, uang, keterampilan dan usaha yang diperlukan terlalu rendah penyederhanaan teknis tidak selalu berarti penyederhanaan menajerial. Sebagai contoh program pembangunan gedung sekolah yang gedungnya tidak bertingkat dengan kontruksi balok sederhana dapat melibatkan pihak berikut :
1. Departemen Pendidikan-yang merinci kebutuhan
2. Departemen Pekerjaan Umum-yang merancang pekerjaan bangunan dan mengawasi pembangunannya.
3. Departemen Pertambangan dan Energi-yang memasok listrik, gas atau energi lain
4. Departemen Tenaga kerja-yang memberikan ijin kerja dan menjaga kesesuaian dengan undang-undang tenaga kerja
5. Kontraktor-yang membuat gedung dan jalan masuknya
6. Pemasok yang menyediakan perlengkapan khusus.
Pernah terjadi sebuah klinik kesehatan tidak dapat digunakan karena tidak tersedianya suplai air, dan jembatan yang tidak dapat dibuka karena pagar pengamannya ternyata belum dipesan.
Manajemen proyek makin rumit dengan betambah besarnya ukuran dan lingkup proyek.
3. FUNGSI KELOMPOK
Untuk mencapai sasaran yang dituliskan diatas, kelompok manajemen harus melaksanakan fungsi perencanaan, perbekalan dan pengendalian. Fungsi ini selalu ada sepanjang tahap proyek dan divaraikan secara rinci di bab berikutnya.
4. ORGANISASI KELOMPOK
Manajer Proyek
Keputusan manajemen penting pertama yang harus diambil oleh klien adalah kebutuhan untuk menjamin bahwa proyek pembangunan mereka diatur secara tepat awal oleh orang yang tepat dengan tanggung jawab yang jelas. Pekerjaan proyek sangat berbeda denagan pekerjaan administrasi atau manajemen produksi. Bila suatu kegiatan mapan telah diatur, banyak pekerjaan menjadi rutin. cara terbaik mengerjakan pekerjaan semacam ini secara berangsur-angsur dikembangkan, sehinggatugas menajemen adalah menyediakan kemudahan dan mengatur relatif sedikit saja situasi baru,yang mungkin sudah terbatas luas atau tingkat pentingnya.
Sebaiknya proyek kontruksi mulai dan nol dan berangsur-angsur tingkat kegiatannya menjadi padat ditengah kontruksi lapangan. Kemudian mereda setelah bangunan atau hasil pekerjaan diambil alih oleh klien. Selama itu manajer proyek harus merekrut sekelompok orang dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengurus proyek, kelompok yang keanggotaanya akan berubah-ubah karena kebutuhan menghendakinya sesuai dengan kemajuan proyek. Kelompok ini, dan semua kan tor sena fasilitas penunjang akan dibubarkan setelah proyek selesai.
Dengan demikian seorang menajer proyek harus mampu menetapkan kebutuhan manajerial suatu proyek baru dengan cepat dan mampu pula mengelola sederetan kegiatan yang sering kali intensif dan berubah-ubah. Sewaktu menunjuk manajer proyek,klien harus mempertimbangkan faktor berikut :
1. Kualifikasi dan pengalaman yang dibutuhkan ;
2. Pihak yang menerima laporan ;
3. Acuan tugasnya;
4. Batas wewenangnya;
Mutu kepribadian, termasuk keterampilan kepemimpinannya.
Seperti tampak pada gambar 1, manajer proyek selalu terlibat dalam semua tahap proyek. Telah dikatakan sebelumnya bahwa menajer proyek ini harus ditunjuk sedini mungkin agar memiliki wawasan lengkap sampai selesainya proyek.
Penghematan yang didapat dengan melakukan penunjukan manajer proyek pada tahap akhir dari proyek akan terhapus dengan membengkaknya biaya pada beberapa titik kegiatan kritis akibat kurangnya latar belakang pengetahuan manajer mengenai pekerjaan yang dilaksanakan sebelumnya.
Selengkapnya Silahkan Download Versi Pdf
Organisasi Fungsi Manajemen.pdf
Anda Akan Menyukai ini :
Literatur Ekonomi | Ekonomi Mikro | Buku Komputer | Buku Gratis | Kumpulan Buku | Contoh Makalah | Makalah Management | Makalah Manajemen | Ekonomi Islam | Ilmu Ekonomi | Sistem Ekonomi Indonesia | Free Novels | Novel Melayu | Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi | Buku Akuntansi | Dasar Akuntansi | Jurnal Akuntansi | Artikel Akuntansi | Laporan Keuangan Perusahaan Jasa | Skripsi Akuntansi | Sistem Informasi Manajemen | Artikel Manajemen | Manajemen Sumber Daya Manusia | Manajemen Pemasaran | Konsep Dasar Manajemen | Cerpen Indonesia | Cerpen Remaja | Cerpen Cinta | Novel Cerpen | Motivasi Diri | Politik Amerika | Psikologi Anak | Psikologi Sosial | Psikologi Pendidikan | Psikologi Remaja | Pengertian Psikologi | Artikel Ekonomi
0 komentar:
Post a Comment