ROTHERHAM, KOMPAS.com — Seorang pria Inggris membunuh pacarnya dengan mencekiknya saat melakukan adegan hubungan seks yang salah. Jason O'Malley (39), yang menjalin hubungan dengan tiga perempuan pada waktu yang sama, pada sidang pengadilan menyatakan, pacarnya, Kerry Sneddon, menyukai dia untuk menekan tenggorokan pacarnya itu selama berhubungan seks.
Dia mengatakan kepada petugas saat ditangkap bahwa pacarnya, seorang terapis kecantikan, meminta dia untuk melakukan "sedikit tekanan" dan mereka telah melakukan hal itu enam atau tujuh kali saat berhubungan seks walau dirinya tidak suka melakukannya.
Pengadilan Sheffield Crown mengungkapkan, tubuh telanjang Sneddon (36) ditemukan di rumah yang mereka tempati bersama. Dia dicekik dengan sebuah tali di lantai ruang tamu. O'Malley mengatakan kepada polisi bahwa dia bisa mengingat saat awal ketika mereka berhubungan seks, dan mereka tidak menggunakan tali. Namun, dia mengakui tak bisa mengingat kejadian-kejadian yang menyebabkan kematian pacarnya itu. Dia membantah telah membunuh pacarnya yang ia temui dalam situs kencan di internet.
Jaksa penuntut mengatakan, ia mencekik pacarnya setelah terjadi sebuah pertengkaran. Jaksa Bryan Cox QC mengatakan kepada juri, "Terdakwa membunuh Kerry Sneddon dan ketika ia mencekiknya dia pasti bermaksud untuk membunuhnya atau setidaknya mengakibatkan luka yang serius. Kami tidak menerima bahwa terdakwa menderita amnesia. Kami menyatakan dia berbohong tentang hal itu."
Cox melanjutkan, "Kami tidak menerima bahwa hal itu (korban tewas) mungkin terjadi karena kecelakaan selama aktivitas seksual yang dia sarankan."
Juri diberitahu bahwa O'Malley, tak lama setelah pacarnya tewas, menelepon mantan istrinya Karen, dengan siapa ia sesekali masih berhubungan seks, dan mengatakan kepadanya bahwa ia telah melakukan "hal bodoh" dan membunuh Kerry. Dia sudah tidak bernapas selama lima atau enam menit. Nyonya O'Malley lalu menelepon ambulans.
Telegraph, Selasa (20/4/2010), melaporkan, O'Malley meninggalkan istrinya pada Juli 2007 untuk tinggal bersama Sneddon di rumah pacarnya itu di pusat kota Rotherham setelah bertemu dengannya di situs kencan dan memulai sebuah hubungan seksual. Ketika Sneddon pergi berlibur ke Turki dengan dua anaknya dan seorang teman segera setelah itu, O'Malley lalu bertemu dengan perempuan lain lagi di situs kencan di internet. Mereka juga menjalin hubungan seksual dan perempuan itu jadi hamil.
Cox mengatakan kepada pengadilan bahwa Sneddon melihat sebuah salinan scan bayi itu di dompet O'Malley dan hal itu menyebabkan beberapa gesekan dalam hubungan mereka. Selagi terapis kecantikan itu keluar dan berjalan-jalan serta bekerja paruh waktu di sebuah pub, O'Malley, seorang mantan sopir yang menganggur, dilukiskan suka gelisah, curiga, cemburu, posesif, dan cenderung meledak-ledak. O'Malley ingin tahu semua gerakan pasangannya dan akan memeriksa pesan teks pacarnya serta profil Facebook dan kontaknya jika dia terlambat pulang beberapa menit saja.
Meski hubungan mereka tidak stabil dan sering bertengkar hingga akhir tahun 2009, pasangan itu berencana untuk menikah dan berpindah ke Spanyol, yang merupakan mimpi lama Kerry.
O'Malley terus mengunjungi Lisa Harrison yang dia temui di internet ketika masih tinggal bersama Sneddon dan dia sering bercerita tentang masalah hubungannya kepada Harrison. Dia juga terus berhubungan seks dengan mantan istrinya dan mereka tetap baik-baik saja. Dia juga menceritakan masalahnya kepada mantan istrinya itu.
Ketika polisi tiba di tempat kejadian pada 8 November tahun lalu, mereka mendapati O'Malley berlutut di tangga dengan sepotong kain katun coklat mengitari lehernya dan kain itu terikat pada anak tangga, seolah-olah dia telah mencoba bunuh diri. Dia berteriak, "Apa yang telah saya lakukan, apakah dia baik-baik saja?"
Seorang ahli patologi menemukan luka memar di leher Sneddon dan wajahnya menunjukkan bahwa ia tewas karena sesak napas akibat sebuah tali yang melilit di lehernya. Ahli itu mengatakan, korban tidak tewas oleh aktivitas seksual sebagaimana dinyatakan terdakwa.
O'Malley mengatakan kepada polisi bahwa mereka minum bir, lalu mulai berciuman dan melepaskan pakaian masing-masing setelah menonton X Factor. Dia mengaku tidak bisa mengingat bagian akhir hubungan seks mereka meskipun ia ingat bagaimana memulainya. Dia mengatakan, dia tidak mungkin akan melukai Sneddon karena mereka merupakan "belahan jiwa". Sidang pengadilan akan berlanjut....
Penulis: EGP | Editor: aegi | Sumber :Telegraph
Dia mengatakan kepada petugas saat ditangkap bahwa pacarnya, seorang terapis kecantikan, meminta dia untuk melakukan "sedikit tekanan" dan mereka telah melakukan hal itu enam atau tujuh kali saat berhubungan seks walau dirinya tidak suka melakukannya.
Pengadilan Sheffield Crown mengungkapkan, tubuh telanjang Sneddon (36) ditemukan di rumah yang mereka tempati bersama. Dia dicekik dengan sebuah tali di lantai ruang tamu. O'Malley mengatakan kepada polisi bahwa dia bisa mengingat saat awal ketika mereka berhubungan seks, dan mereka tidak menggunakan tali. Namun, dia mengakui tak bisa mengingat kejadian-kejadian yang menyebabkan kematian pacarnya itu. Dia membantah telah membunuh pacarnya yang ia temui dalam situs kencan di internet.
Jaksa penuntut mengatakan, ia mencekik pacarnya setelah terjadi sebuah pertengkaran. Jaksa Bryan Cox QC mengatakan kepada juri, "Terdakwa membunuh Kerry Sneddon dan ketika ia mencekiknya dia pasti bermaksud untuk membunuhnya atau setidaknya mengakibatkan luka yang serius. Kami tidak menerima bahwa terdakwa menderita amnesia. Kami menyatakan dia berbohong tentang hal itu."
Cox melanjutkan, "Kami tidak menerima bahwa hal itu (korban tewas) mungkin terjadi karena kecelakaan selama aktivitas seksual yang dia sarankan."
Juri diberitahu bahwa O'Malley, tak lama setelah pacarnya tewas, menelepon mantan istrinya Karen, dengan siapa ia sesekali masih berhubungan seks, dan mengatakan kepadanya bahwa ia telah melakukan "hal bodoh" dan membunuh Kerry. Dia sudah tidak bernapas selama lima atau enam menit. Nyonya O'Malley lalu menelepon ambulans.
Telegraph, Selasa (20/4/2010), melaporkan, O'Malley meninggalkan istrinya pada Juli 2007 untuk tinggal bersama Sneddon di rumah pacarnya itu di pusat kota Rotherham setelah bertemu dengannya di situs kencan dan memulai sebuah hubungan seksual. Ketika Sneddon pergi berlibur ke Turki dengan dua anaknya dan seorang teman segera setelah itu, O'Malley lalu bertemu dengan perempuan lain lagi di situs kencan di internet. Mereka juga menjalin hubungan seksual dan perempuan itu jadi hamil.
Cox mengatakan kepada pengadilan bahwa Sneddon melihat sebuah salinan scan bayi itu di dompet O'Malley dan hal itu menyebabkan beberapa gesekan dalam hubungan mereka. Selagi terapis kecantikan itu keluar dan berjalan-jalan serta bekerja paruh waktu di sebuah pub, O'Malley, seorang mantan sopir yang menganggur, dilukiskan suka gelisah, curiga, cemburu, posesif, dan cenderung meledak-ledak. O'Malley ingin tahu semua gerakan pasangannya dan akan memeriksa pesan teks pacarnya serta profil Facebook dan kontaknya jika dia terlambat pulang beberapa menit saja.
Meski hubungan mereka tidak stabil dan sering bertengkar hingga akhir tahun 2009, pasangan itu berencana untuk menikah dan berpindah ke Spanyol, yang merupakan mimpi lama Kerry.
O'Malley terus mengunjungi Lisa Harrison yang dia temui di internet ketika masih tinggal bersama Sneddon dan dia sering bercerita tentang masalah hubungannya kepada Harrison. Dia juga terus berhubungan seks dengan mantan istrinya dan mereka tetap baik-baik saja. Dia juga menceritakan masalahnya kepada mantan istrinya itu.
Ketika polisi tiba di tempat kejadian pada 8 November tahun lalu, mereka mendapati O'Malley berlutut di tangga dengan sepotong kain katun coklat mengitari lehernya dan kain itu terikat pada anak tangga, seolah-olah dia telah mencoba bunuh diri. Dia berteriak, "Apa yang telah saya lakukan, apakah dia baik-baik saja?"
Seorang ahli patologi menemukan luka memar di leher Sneddon dan wajahnya menunjukkan bahwa ia tewas karena sesak napas akibat sebuah tali yang melilit di lehernya. Ahli itu mengatakan, korban tidak tewas oleh aktivitas seksual sebagaimana dinyatakan terdakwa.
O'Malley mengatakan kepada polisi bahwa mereka minum bir, lalu mulai berciuman dan melepaskan pakaian masing-masing setelah menonton X Factor. Dia mengaku tidak bisa mengingat bagian akhir hubungan seks mereka meskipun ia ingat bagaimana memulainya. Dia mengatakan, dia tidak mungkin akan melukai Sneddon karena mereka merupakan "belahan jiwa". Sidang pengadilan akan berlanjut....
Penulis: EGP | Editor: aegi | Sumber :Telegraph
Anda Akan Menukai ini :
Literatur Ekonomi | Ekonomi Mikro | Buku Komputer | Buku Gratis | Kumpulan Buku | Contoh Makalah | Makalah Management | Makalah Manajemen | Ekonomi Islam | Ilmu Ekonomi | Sistem Ekonomi Indonesia | Free Novels | Novel Melayu | Sistem Informasi Akuntansi | Ilmu Akuntansi | Buku Akuntansi | Dasar Akuntansi | Jurnal Akuntansi | Artikel Akuntansi | Laporan Keuangan Perusahaan Jasa | Skripsi Akuntansi | Sistem Informasi Manajemen | Artikel Manajemen | Manajemen Sumber Daya Manusia | Manajemen Pemasaran | Konsep Dasar Manajemen | Cerpen Indonesia | Cerpen Remaja | Cerpen Cinta | Novel Cerpen | Motivasi Diri | Politik Amerika | Psikologi Anak | Psikologi Sosial | Psikologi Pendidikan | Psikologi Remaja | Pengertian Psikologi | Artikel Ekonomi
0 komentar:
Post a Comment